Berawal dari Melawak, Kini Tekuni Empat Profesi
Mengingat Angela tengah mengandung calon putri pertamanya, show lukis pasir agak dikurangi. Perempuan yang usia kehamilannya kini menginjak bulan ketujuh tersebut hanya menerima panggilan show dari Surabaya. Itu pun dibatasi, hanya dua atau tiga show sebulan. Lalu, adakah keinginan kembali tampil pasca melahirkan? ’’Mungkin istirahat sebentar dulu. Setelah beberapa bulan, manggung lagi sambil gendong si baby,” kata Jonie.
Sebagai lulusan teknik informatika, Jonie tidak lantas bagai kacang lupa kulitnya. Dia tetap menjalankan peran sebagai alumnus TI. Ilmu yang didapatnya disebarkan lewat profesi sebagai dosen dan konsultan bidang teknik informatika. ”Yang ini (konsultan dan dosen IT) buat mengasah otak kiri. Seni dan lawakan buat otak kanan. Imbang toh,” ucapnya jenaka.
Meski kini menjalani cukup banyak profesi, bagi Jonie, uang bukan ukuran segalanya. Wajah-wajah yang terhibur, tepuk tangan penonton, dan klien yang puas adalah bayaran yang tidak ternilai. Namun, ada satu momen yang amat menyentuh hatinya. ”Saya disalami seorang ibu karena anaknya mau ngomong sehabis nonton show saya,” kenangnya.
Anak si ibu itu diduga mengalami depresi yang mengakibatkannya bungkam dan enggan merespons sekitar. Melihat anaknya tertawa bahagia, tentulah si ibu ikut bahagia. Begitu pula saat menjalani profesi dosen.
Jonie tidak pernah sekali pun absen atau memanggil dosen pengganti untuk mata kuliah yang dibimbingnya. ”Jam mengajar itu kan kepercayaan. Wajib saya tangani sendiri dengan sebaik-baiknya,” tandasnya. (*/c6/ayi)
JONIE Hermanto mengawali karir di dunia entertainment lewat kompetisi lawak. Kini dia menekuni empat profesi. Sebagai talent management (manajemen
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408