Berawal dari Teliti Gorila, hingga Diprediksi jadi Presiden
Kamis, 30 Juni 2011 – 22:19 WIB

Berawal dari Teliti Gorila, hingga Diprediksi jadi Presiden
"He's extraordinary. And also young and bright (dia luar biasa. Juga, masih muda dan masa depannya cerah, Red)," kata Eric Schmidt, chairman Google.
Banyak orang AS yang kini mulai menyebut Cohen sebagai presiden AS masa depan. "Jika memang iya, saya akan mendukungnya. Dia luar biasa," ungkap T.J. Leyden, mantan pemimpin skinhead, geng Neo-Nazi di AS.
Cohen memang sosok yang out of the box. Awal 2010, dia dikirim ke Kongo oleh Hillary Clinton. Tujuannya, meneliti apakah metode-metode berdasar penggunaan teknologi canggih bisa mengurangi dan mencegah kekerasan seksual terhadap perempuan. Ketika di Kongo, Cohen berada dalam iring-iringan mobil untuk bertemu sejumlah audiensi wakil dari AS dan Inggris. Tapi, mendadak dia meloncat keluar dari iring-iringan tersebut.
"Tanpa meremehkan audiensi yang disiapkan, tapi saya rasa saya sulit untuk mengetahui apa yang terjadi sesungguhnya," tuturnya.
Pria ini dianggap sebagai sosok di balik revolusi di sejumlah negara Timur Tengah. Dia juga merupakan figur termuda di jajaran perencana politik
BERITA TERKAIT
- Gempa Bumi Kembali Terjadi di Myanmar Hari Ini
- Korban Tewas Gempa Myanmar Mencapai 2.700 Orang, BNPB Beri Info soal WNI
- Indonesia Berangkatkan Pasukan Misi Kemanusiaan Gempa ke Myanmar
- Info Terbaru Gempa Myanmar, Jumlah Korban dan yang Hilang
- Indonesia Pastikan Siap Membantu Myanmar dan Thailand Menangani Dampak Pasca-Gempa Bumi
- Gempa Myanmar, Korban Tewas Mencapai 1.644