Berbagai Kiat Media Hadapi Impitan Krisis di Amerika
Hemat Ongkos, Koran Kampus Ikut Lego Mesin Cetak
Sabtu, 21 Maret 2009 – 08:13 WIB
Harian St Louis Post-Dispatch (St LP-D) yang terbit di Saint Louis, negara bagian Texas, misalnya, dalam tiga bulan ini telah kehilangan 60 karyawan, baik yang dikeluarkan maupun yang mengundurkan diri. ''Di antara mereka itu ada yang wartawan dan staf,'' kata Jeremy Kohler, 36, yang sudah 15 tahun menjadi wartawan serta 10 tahun bekerja di harian St LP-D.
Saat ini, koran yang beroplah 275.000 eksemplar pada hari biasa dan 475.000 eksemplar khusus pada Minggu itu memiliki sekitar 400 karyawan. Di antara jumlah tersebut, 60 orang adalah wartawan lapangan dan 20 redaktur.
Oplah koran yang berusia 130 tahun itu (didirikan sejak 1878) saat ini jauh lebih kurang dibanding tahun lalu. Jumlah halaman tinggal 28 atau 32 halaman pada Senin-Sabtu, meski pada Minggu bisa dua kali lipat.
Menghadap krisis ini, lanjut Kohler, pihaknya mengurangi jumlah kantor perwakilan di daerah, mengurangi biaya langganan jaringan (networking), serta biaya-biaya perjalanan. ''Ya termasuk biaya investigative reporting. Jadi, tinggal yang penting-penting dan besar saja,'' kata Kohler yang sekitar lima tahun menjadi jurnalis investigator.
Berbagai strategi dilakukan pengelola media di Amerika untuk bisa bertahan menghadapi krisis ekonomi yang hingga kini belum diketahui kapan berakhirnya.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408