Berbagai Kiat Media Hadapi Impitan Krisis di Amerika
Hemat Ongkos, Koran Kampus Ikut Lego Mesin Cetak
Sabtu, 21 Maret 2009 – 08:13 WIB
Dia juga tercatat sebagai anggota Investigative Reporters and Editors Inc (IRE) dan Society of Professional Journalists (SPJ).
Rekan Kohler yang lain, Patrick Gauen, 58, menambahkan, pihaknya kini terus mengembangkan media online St LP-D yang sudah hampir berusia 10 tahun. Saat ini, lanjut dia, edisi online-nya semakin mendapat tempat di masyarakat yang semakin modern.
''Penghasilan dari online sekitar 8 persen dari jumlah penghasilan Saint Louis,'' jelasnya tanpa mau menyebutkan nilainya. Menurut wartawan yang sudah 24 tahun bekerja di St LP-D itu, dulu mereka pun punya bisnis televisi, tapi juga sudah dijual.
Sama dengan St LP-D, harian The San Francisco Chronicle (The Chronicle) di San Francisco, California, mengalami hal yang serupa. Menurut John Wildermuth, wartawan senior di The Chronicle, sejumlah biro di daerah, seperti di Sacramento, juga telah ditutup. ''Jumlah karyawan juga dikurangi. Ada yang diberhentikan dan ada yang dipensiun dini,'' katanya.
Berbagai strategi dilakukan pengelola media di Amerika untuk bisa bertahan menghadapi krisis ekonomi yang hingga kini belum diketahui kapan berakhirnya.
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408