Berbagi Kisah Sukses Start Up Agribisnis di Agrivaganza 2018
jpnn.com, JAKARTA - Era digitalisasi turut mengubah pola-pola kegiatan pertanian, hingga pola distribusi atau pemasaran hasil pertanian. Aktivitas jual-beli hasil pertanian, kini tak lagi terbatas dengan tempat dan waktu, menyusul bermunculannya start up e commerce di bidang agribisnis.
Chief Executive Officer (CEO) sekaligus founder aplikasi Etanee Cecep M Wahyudin, berbagi cerita bagaimana ia memulai agribisnis berbasis aplikasi yang diberi nama Etanee.
Etanee yang merupakan singkatan dari e-comerse untuk hasil pertanian, merupakan Inovasi dari civitas akademika dan alumni Institut Pertanian Bogor (IPB).
"Kita melihat ada yang perlu dilakukan untuk distribusi hasil pertanian. Maka concern kami adalah digitalisasi hasil pertanian. Mulai dari hulu (petani), sampai pemasaran semua digitalized," ujar Cecep pada bincang-bincang bersama pengusaha muda, dalam acara Agrivaganza 2018 di halaman Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan) Jakarta (23/11).
Menurut Cecep, digitalisasi distribusi hasil pertanian menjadi penting, karena biasanya hasil tani terkonsentrasi di satu titik lokasi produsen komoditas tertentu. "Dengan Etanee maka distribusi hasil tani bisa lebih merata," tambah Cecep.
Cecep mengaku sejauh ini belum menemukan kendala. Karena selama ini masih konsentrasi di frozen product. "Sejauh ini belum ada investor, jadi kita biayai sendiri, kita hidupkan sendiri. Dengan cara ini kami sudah hadir di 9 kota di antaranya Bandung, Depok, Bogor Cibubur, beberapa wilayah di DKI Jakarta, Bekasi, Bintaro. Dan bulan ini kita akan launching di Jawa tengah," jelasnya.
Era Digital Membuat Bisnis Pertanian Lebih Menarik
Dan yang terpenting menurut Cecep, apa yang dilakukannya bersama beberapa teman yang berkecimpung dalam bisnis digital hasil pertanian ini adalah, semakin menurunnya minat generasi muda milenial pada sektor pertanian. Padahal bisnis pertanian sangat menarik dan menjanjikan.
Era digitalisasi turut mengubah pola-pola kegiatan pertanian, hingga pola distribusi atau pemasaran hasil pertanian.
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara
- Covid-19 Tantangan Bagi Kementan untuk Penyediaan Pangan, Mohon Doanya