Berbagi Peran Merawat Keberagaman Oleh Keluarga Gus Dur

Atas kegigihannya mempromosikan keberagaman dan toleransi selama belasan tahun inilah, nama Sinta Nuriyah masuk dalam daftar 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia versi Majalah Time tahun ini.
Sinta Nuriyah masuk dalam kategori ikon dunia, dan disebut sebagai sosok yang menjadi acuan untuk gerakan toleransi beragama, feminis, kesetaraan gender, perjuangan untuk perempuan dan kelompok minoritas.
“Pengakuan dari majalah TIME ini suatu hal yang super istimewa dan menunjukan bahwa ibu sudah diakui sosok dan kiprahnya oleh dunia. Orang selama ini mungkin hanya melihat beliau sebagai isteri Gus Dur dan tinggal meneruskan kerja Gusdur. Tapi sebenarnya tidak, ini semua murni gagasan, pemikiran dan kepeduliannya.” kata Yenny Wahid, puteri kedua pasangan Gus Dur.
“Kami bangga sekali, karena kami tahu tantangan yang dihadapi ibu sangat berat, bukan hanya secara fisik dimana beliau harus memakai kursi roda dalam berkiprah, tapi ibu juga tidak jarang kerap diganggu oleh kelompok-kelompok tertentu yang tidak suka dengan gagasannya."
"Acara Sahur Kelilingnya sering diprotes dan panitia lokal kerap ditekan kelompok tertentu. Tapi ibu gak peduli, dia tetap terus melalukan misinya mempromosikan toleransi lewat Sahur Keliling ini.” kata Yenny Wahid dalam pembicaraan derngan wartawan ABC Indonesia Iffah Nur Arifah.
Dalam Daftar 100 orang berpengaruh di dunia itu, nama Sinta Nuriyah bersanding dengan sejumlah pemimpin negara seperti Presiden China Xi Jinping, Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in, Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe, hingga selebriti dunia seperti Jennifer Lopez dan Rihanna.
Anak-anak turut berbagi peran

Tugas merawat keberagaman tidak hanya dilakoni Sinta Nuriyah, tapi selepas wafatnya Gus Dur, keempat puterinya juga memilih meneruskan cita-cita dan gagasan ayahanda mereka dengan berkiprah dibidang masing-masing.
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya
- Benci Tapi Rindu Asing: Tradisi Lama Warisan Orde Baru?
- Benci Tapi Rindu Asing: Tradisi Lama Warisan Orde Baru?
- Kampanye Pemilu di Australia: Jarang Ada Spanduk, Lebih Menjual Kebijakan