Berbahasa Jawa, Ganti Njur Ngopo Jadi So What

Berbahasa Jawa, Ganti Njur Ngopo Jadi So What
KONSISTEN BERKARYA: Hasmi dengan latar belakang lukisan komik Gundala yang terpajang di ruang tamu redaksi Jawa Pos. Foto: Beky Subechi/JAWA POS/JPNN
Bagi Hasmi, syarat itu justru menantang dirinya untuk lebih kreatif. Dia menyadari, figur superhero adalah sosok universal dan global. Superhero merupakan panutan masyarakat dunia modern. "Padahal, bahasa daerah selalu memberikan kesan tradisional. Tapi, justru di sini tantangannya," ujarnya.

 

Kisah jagoan baru tersebut terinspirasi konflik antara Rhoma Irama dan Inul Daratista pada 2003. Ketika itu, Rhoma sebagai raja dangdut menuding Inul menodai citra musik dangdut yang selama ini dia perjuangkan. "Ibaratnya, ini permusuhan antara senior dan junior," tuturnya.

 

Dalam kisah baru itu, latar belakangnya bukan musik dangdut, tapi musik rock. Sang jagoan adalah salah seorang teknisi di band rock yang beranggota anak-anak muda. Keberadaan mereka ditentang musisi rock senior. Seorang "Rhoma Irama"-nya musik rock dalam kisah itu lantas memasang jebakan bahan peledak di bas drum grup band sang jagoan.

 

"Bas drum ini kalau pedalnya ditekan dalam tekanan tertentu akan meledak. Bisa mati semua anggota bandnya. Tapi, tentu saja tidak semudah itu, wong dia superhero," ungkap lelaki 66 tahun tersebut.

 

Harya Suraminata alias Hasmi telah melahirkan kisah jagoan super Gundala Putra Petir yang terbit pada 1969. Setelah beraksi dalam 23 judul, kisah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News