Berbahaya Tinggal di Sekitar Area Obvitnas, Buffer Zone Sangat Penting Diterapkan
Dalam hal ini, masyarakat tidak diperbolehkan tinggal dalam jarak tertentu dari puncak gunung. Masyarakat pun sudah mengetahui mengenai berbagai risiko yang mereka hadapi.
“Itu di gunung berapi. Pada Obvitnas tentu juga harus diberlakukan,” imbuhnya.
Terpisah, psikolog Tika Bisono menilai, dari sisi psikologi humanistik, soal keamanan memang belum menjadi prioritas di Indonesia. Dalam praktiknya, keamanan masih berada pada nomor tiga di negeri ini.
“Safety itu nomor tiga di sini. Safety meliput asuransi, health, safety, environment (HSE), dan lain-lain. Biologis nomor satu dan kedua, sandang pangan, papan. Padahal di negara maju, safety menempati posisi tertinggi. Itu karena di sini masih fokus pada urusan perut serta sandang, pangan, dan papan,” serunya.
Tika mencontohkan, video viral mengenai pesta pernikahan, lengkap dengan pelaminan dan tenda, yang dilangsungkan di atas rel kereta api.
Meski rel itu merupakan jalur buntu, namun tetap mencerminkan bahwa soal safety memang bukan prioritas.
Untuk itu, terkait buffer zone, Pertamina diminta menginventarisasi seluruh Obvitnas yag bersiko tinggi di seluruh Indonesia. Misal pipe line, gas line, termasuk onshore dan offshore.
Dalam hal ini, jika terdapat warga maka harus digeser.
Buffer zone penting sekali, karena tinggal di sekitar Obvitnas seperti TBBM Plumpang, tentu sangat berbahaya. Jadi memang memprihatinkan dari sisi keselamatan.
- Mesin Pompa SPBU Meledak, Seorang Wanita Terluka Bakar
- Korban Kebakaran di Kemayoran Akan Direlokasi ke Rusun
- Kebakaran di Kemayoran Jakarta Pusat, 15 Orang Terluka
- Api Kebakaran di Kemayoran Berasal dari Rumah Pak Juman
- Kebakaran Melanda 10 Rumah di Matraman, Ini Dugaan Penyebabnya
- Polisi Usut Penyebab Kebakaran Kantor KPU Morowali Sulteng