Berbekal Kemenyan dan Kamera, Mereka Berburu Hantu
Minggu, 26 Februari 2017 – 08:56 WIB

Mereka para pemburu hantu. Foto: dokumen Ghost Photography Community
Hunting hantu biasanya dilakukan sekali dalam seminggu. Umumnya, anggota sudah memiliki kepekaan sensor indra ketika berburu hantu.
Tidak ada satu pun anggota yang menggunakan pendeteksi makhluk gaib, kemenyan, atau peranti lain untuk mengundang dan mendeteksi jin.
”Biasanya (untuk anggota baru, Red) 2–3 kali hunting sudah bisa peka,” imbuhnya.
Lantas, untuk apa hasil jepretan sosok hantu itu? Mickey mengatakan, foto-foto hantu pernah dipamerkan pada 2014 di sebuah kawasan pusat perbelanjaan di Jakarta.
Selain itu, hasil riset mereka digunakan untuk kebutuhan penyusunan jurnal ilmiah tentang makhluk astral.
”Ke depan, kami ingin kembali bikin pameran (foto hantu, Red),” paparnya. (tyo/mia/c11/agm)
Berawal dari rasa bosan terhadap genre foto bertema modeling, sekelompok fotografer di Depok memilih untuk menekuni aktivitas antimainstream. Yakni,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu