Berburu Yao Ming di Tengah NBA China Games 2010 di Beijing (2-Habis)
Kasihan, saat di Tribun pun sang Istri Diserbu
Sabtu, 16 Oktober 2010 – 07:33 WIB

RAKSASA TIONGKOK: Yao Ming bersama rombongan NBL Indonesia. Dari kiri, Azrul Ananda (commissioner NBL), Bambang Susilo (CLS Knights), dan Andiko Ardi Purnomo (Pelita Jaya). Foto: NBL Indonesia
Tidak ketinggalan foto bareng dan tanda tangan para legenda seperti Clyde "The Glide" Drexler, Darryl Dawkins, dan Sam Perkins. Dan of course, berbincang bersama Commissioner NBA David Stern.
Sayang, target utama malam itu, bintang Houston Rockets Yao Ming dan Kevin Martin, tidak bisa didapati. Baik foto maupun tanda tangannya. Hanya seorang di antara kami yang sempat "cepet-cepetan" dapat tanda tangan Yao Ming. Bagaimana tidak, baru 15 menit turun panggung, mereka langsung "melarikan diri" karena jadi target "serbuan" begitu banyak undangan acara.
Padahal, saat masih di balik panggung, Kevin Martin sempat memberikan kode tangan kepada kami untuk bertemu di ruang acara. Martin yang ramah itu memang familier dengan Indonesia karena Agustus 2009 lalu datang di DBL Arena Surabaya, melatih pemain-pemain muda liga pelajar terbesar, Honda Development Basketball League (DBL).
Begitu tahu para bintang Rockets cabut dari lokasi acara, saya sempat pusing juga. Sebab, kami datang dengan niat untuk bertemu Yao Ming dan bertemu "teman lama" Kevin Martin. Teman-teman NBA pun ikut bingung karena merasa tidak enak kami gagal bertemu Yao Ming.
Tidak enak juga jadi Yao Ming, juga jadi istri Yao Ming, di Tiongkok. Sedikit saja kelihatan, langsung jadi sasaran "serbuan" orang. Berikut
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara