Berburu Yao Ming di Tengah NBA China Games 2010 di Beijing (2-Habis)
Kasihan, saat di Tribun pun sang Istri Diserbu
Sabtu, 16 Oktober 2010 – 07:33 WIB
Kami tiba di Ritz-Carlton pukul 09.15. Langsung nongkrong di lobi, pesan kopi, dan menunggu rekan-rekan NBA yang akan mempertemukan kami dengan Yao Ming. Ternyata, rekan kami itu masih rapat koordinasi di atas. Jadi, kami diminta menunggu. Tidak lama, tak sampai sepuluh menit, tiba-tiba ada orang tinggi banget turun ke lobi. Yao Ming! Dia sedang mengurus sesuatu di meja resepsi hotel. Tidak ingin mengganggu, saya telepon dulu rekan NBA saya di atas. "Boleh nggak nyerobot langsung minta foto sama Yao Ming" Daripada menunggu nanti," tanya saya.
Setelah dia bilang aman, kami pun mendekati sang raksasa 226 cm tersebut. Kami bilang datang dari Indonesia, dan dia mau berfoto dengan kami. Sip! Target utama foto sama Yao Ming tercapai! Basa-basi dikit, Yao Ming pun kembali ke lift untuk naik lagi ke kamarnya. Tidak lama kemudian, rekan NBA saya itu turun. Dia pun mencarikan Kevin Martin, untuk memberi tahu tempat kami berada. Belum lama, Martin datang. "How are you Azrul?" sapa dia. "Maaf, tadi malam kami benar-benar harus pergi," tambahnya.
Setelah saya perkenalkan dengan rekan-rekan NBL Indonesia, Martin dengan santai memenuhi semua permintaan foto dan tanda tangan kami. Lalu, saya menunjukkan foto putri kedua saya, yang saya beri nama Alesi Maxine Ananda. "Alesi" itu dari nama pembalap Formula 1 Jean Alesi, sedangkan "Maxine" dari nama nenek Kevin Martin yang pada 2009 lalu ikut datang ke Surabaya. Sang nenek (kini 76 tahun) memang begitu baik. Jadi, ketika putri saya lahir tidak lama kemudian, namanya saya gunakan.
Martin tertawa melihat foto Alesi Maxine. Dia mengingatkan saya pada isi e-mail lama ketika dia memberi tahu sang nenek tentang nama itu. "Nenek saya menangis terharu, seperti biasa," katanya. Kami janjian ketemu lagi di Amerika, di salah satu pertandingan Rockets, November mendatang. "Kalau sampai, telepon saya," ucapnya.
Tidak enak juga jadi Yao Ming, juga jadi istri Yao Ming, di Tiongkok. Sedikit saja kelihatan, langsung jadi sasaran "serbuan" orang. Berikut
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara