Berdasar Evaluasi 100 Hari, Bukan Century
Sabtu, 13 Februari 2010 – 20:00 WIB
JAKARTA-- Ketua Umum Center Institute of Strategic Studies (CISS) for National Resilience, MD La Ode menilai, sesuatu yang wajar jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan reshuffle kabinet. Namun bagi La Ode, reshuffle tidak ada kaitannya dengan sikap partai partai koalisi dalam merespon kasus bailout Bank Century.
Dia mengatakan, alasan dilakukannya reshuffle harus berdasarkan hasil evaluasi obyektif terhadap kinerja 100 hari para anggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II. "Tentunya kinerja kan ada ukurannya, ya itu yang mengetahui dan punya kewenangan mengganti kan presiden. Jadi kalau menteri A atau B yang dianggap tidak mampu, yang memang harus diganti," kata La Ode kepada JPNN, di Jakarta, Sabtu (13/2).
Baca Juga:
Hasil evaluasi kinerja 100 hari, lanjut La Ode, merupakan waktu yang tepat untuk melakukan perubahan komposisi kabinet. Tentunya presiden akan melihat seberapa besar perubahan yang dilakukan menteri. "Seratus hari merupakan tahap uji kapasitas dan kapabilitas menteri di departemennya. Kalau memang dianggap sebaiknya dilakukan reshuffle, ya lakukan saja," ucapnya.
Dijelaskan, kinerja presiden memang sangat dipengaruhi kinerja jajaran menterinya yang berperan sebagai pembantu presiden. Jika kinerja para pembantunya itu memang belum memuaskan, presiden berhak mengganti atau merubahnya. "Diharapkan dengan reshuffle, ada perubahan agar kinerjanya lebih baik," cetusnya. (oji/jpnn)
JAKARTA-- Ketua Umum Center Institute of Strategic Studies (CISS) for National Resilience, MD La Ode menilai, sesuatu yang wajar jika Presiden Susilo
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu
BERITA TERKAIT
- Usut Penyebab Mahasiswi UPI Bandung Jatuh dari Lantai 2 Gymnasium, Polisi Periksa CCTV
- Pencegahan Yasonna Laoly ke Luar Negeri jadi Pukulan Beruntun untuk PDIP
- Menaker Yassierli Pastikan Pelaksanaan Norma Ketenagakerjaan di Libur Nataru 2024
- Romo Hariyanto Pimpin Misa untuk Mengenang 40 Hari Emmanuel Setiyono Meninggal Dunia
- Warga Pesisir Jakarta Diminta Waspada Banjir Rob Hingga 3 Januari 2025
- Peringatan BMKG, Waspada Cuaca Ekstrem hingga 28 Desember 2024