Berdayakan Nakes Perempuan, Taliban Berubah atau Justru Melemah?
jpnn.com, KABUL - Taliban akhirnya membuktikan janjinya melonggarkan larangan bekerja untuk perempuan.
Kemarin, Jumat (27/8), kelompok yang kini menguasai Afghanistan tersebut memerintahkan seluruh tenaga kesehatan perempuan untuk kembali bekerja.
"Kementerian Kesehatan Masyarakat Emirat Islam memberi tahu seluruh pekerja perempuan di pusat dan provinsi bahwa mereka harus bekerja secara rutin," kata juru bicara Zabihullah Mujahid melalui pernyataan.
"Mereka tidak akan menghadapi rintangan dari Emirat Islam untuk menjalankan tugasnya," kata jubir.
Ketika Taliban pertama kali menguasai Afghanistan pada 2001 lalu, semua perempuan dilarang bekerja tanpa terkecuali.
Meski begitu, belum dapat dipastikan apakah kebijakan baru ini adalah pertanda Taliban sudah berubah, atau justru bukti kelompok Islam garis keras itu sedang dalam posisi terdesak.
Afghanistan dilanda krisis tenaga kerja profesional setelah banyak warga dengan keahlian dan berpendidikan memilih kabur saat Kabul jatuh ke tangan Taliban.
Ada juga beberapa tenaga spesialis yang memilih sembunyi di rumah lantaran takut akan ada tindakan balasan. (ant/dil/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Apakah instruksi untuk tenaga kesehatan (nakes) perempuan ini bukti Taliban sudah berubah?
Redaktur & Reporter : Adil
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Kemnaker Ajak Stakeholders Ketenagakerjaan Menyamakan Pemahaman Tentang UU KIA
- Menlu Retno Perjuangkan Ekonomi Inklusif demi Kemajuan Afghanistan
- Bantu Anak-Anak Afghanistan, Indonesia Kirim 10 Juta Vaksin Polio
- Ingin Gusur Taliban, Front Perlawanan Nasional Afghanistan Harapkan Bantuan Israel
- Andalkan Serangan Quick, Timnas Voli Putra Indonesia Gebuk Afganistan