Berdebar Menunggu Kejutan Politik
Selasa, 07 April 2009 – 09:16 WIB
Secara hukum alam, perolehan suara parpol papan atas akan berkurang dibanding Pemilu 2004, walau hitungan optimistisnya masih bertengger di “lima besar” dengan persentase suara yang menurun. Jika pun ada yang malah menaik dari hasil Pemilu 2004, barangkali ia juga bisa “mencuri” suara dari sesama partai papan atas.
Akan ada partai papan atas yang kehilangan suara lebih besar. Selain diambil sedikit oleh partai baru, juga diambil lagi oleh sesama partai papan atas. Parpol mana gerangan? Sudah pasti partai yang loyalitas angotanya tidak kokoh, dan mudah beralih ke lain parpol karena kalkulasi yang biasanya pragmatis belaka.
Yang merepotkan, sistem pemilihan yang mengutamakan suara terbanyak yang diraih oleh calon anggota DPR dan DPRD, dan bukan lagi menurut daftar urut, akan membuat pamor partai sebagai mesin politik berkurang. Pamor figur menjadi lebih penting, sehingga sedikit banyaknya akan mengusik prediksi seperti yang baru saja dibeberkan.
Kaderisasi
Terlepas dari prediksi yang konvensional itu, bukan tidak mustahil akan terjadi kejutan-kejutan. Yang diduga namanya sudah lebih dulu berkibar, katakanlah politisi lama yang sudah duduk di parlemen pusat dan daerah serta mencalonkan diri lagi, tak mustahil dilampaui oleh para new comer, atau oleh calon yang kurang popular secara nasional, tapi dikenal di daerahnya. Tak heran jika sesama calon separtai pun saling bersaing secara tajam.