Berdiri Memohon sebagai Perlambang Kehilangan Hal Besar dalam Hidup

Berdiri Memohon sebagai Perlambang Kehilangan Hal Besar dalam Hidup
INGATKAN DERITA: Dadang Christanto di antara patung-patung korban lumpur karyanya. Foto: Boy Slamet/Jawa Pos

”Mudah-mudahan, kalau ada patungnya begini, pengunjung semakin banyak. Penghasilan mereka tentu bertambah,” ujarnya dengan senyum mengembang.

Dadang beranjak ke cetakan berikutnya. Pada cetakan kedua, dia memanggil salah seorang pekerja. Rupanya dia butuh bantuan untuk membalik patung itu. ”Biar keringnya merata,” ucapnya saat membalik patung dengan berat sekitar 20 kilogram itu.

Pembuatan patung tidak langsung jadi sekaligus. Bagian tangan dicetak secara terpisah. Sebab, patung dengan tinggi 2 meter tersebut didesain menyerupai orang memohon atau berdoa. Dua siku dilipat hingga rata-rata dada, sedangkan telapak tangan menghadap ke atas. ”Jika sudah kering semua, nanti disambungkan,” jelas alumnus Institut Seni Indonesia (ISI) Jogjakarta itu.

Tahap akhir pembuatan patung adalah pengecatan. Warna senada dibubuhkan ke semua patung tersebut. Yakni, abu-abu. Dalihnya, agar patung tersebut memiliki warna yang menyerupai warna lumpur.

Namun, sebelum sampai ke tahap itu, beberapa bagian patung perlu dihaluskan. ”Proses terlama ada di sini. Soalnya semua, dari atas sampai bawah,” katanya sambil menunjuk bagian tepi patung yang tampak tidak rata.

Galeri alam Dadang dibuka pada 29 Mei. Hal itu dimaksudkan agar dibukanya galeri bertepatan dengan peringatan delapan tahun luapan lumpur Lapindo.

Semua patung akan dipasang di semua sisi lautan lumpur. Tidak ada desain khusus soal peletakan itu. Namun, lanjut Dadang, berdirinya patung tersebut turut membawa barang-barang bekas. ”Diibaratkan barang itu harta benda yang ikut tenggelam,” jelasnya.

Galeri alam kali ini dinamai Survivor. Bagi dia, nama itu bisa mewakili kehidupan para korban lumpur. Mereka masih bisa survive meski lumpur sudah menenggelamkan rumah dan harta bendanya.

RUMAH berukuran sedang di Glagah Arum, Sidoarjo, itulah yang menjadi bengkel patung Dadang Christanto sekarang. Di sana terdapat halaman yang cukup

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News