Berdiri Sejak 1919, Nyonya Meneer Akhirnya Ambruk
Selasa, 08 Agustus 2017 – 01:10 WIB
jpnn.com, SEMARANG - Putusan pailit yang dijatuhkan Pengadilan Negeri Semarang terhadap PT Nyonya Meneer sangat mengagetkan.
Pasalnya, Nyonya Meneer sudah dikenal sebagai perusahaan besar dan legendaris di Indonesia.
Sepak terjang Nyonya Meneer di industri jamu tanah air dimulai saat pendirinya, Lauw Ping Nio masih dalam kandungan.
Saat itu, ibu Lauw Ping ngidar beras patah atau biasa disebut menir oleh orang jawa.
Karena ngidam menir itu, sang ibu kemudian menjuluki Lauw Ping Nio sebagai Menir.
Kata menir tersebut kemudian berubah menjadi meneer karena pengaruh bahasa Belanda.
Nyonya Meneer yang lahir di Sidoarjo, Jawa Timur, pada 1895, pindah ke Kota Semarang setelah menikah.
Di tempat baru itu, sang suami sering sakit-sakitan.
Putusan pailit yang dijatuhkan Pengadilan Negeri Semarang terhadap PT Nyonya Meneer sangat mengagetkan.
BERITA TERKAIT
- Tak Boleh Asal Buat, Obat Herbal Harus Diolah Khusus oleh Ahli agar Khasiatnya Maksimal
- Ahli Waris Pendiri Nyonya Meneer Minta Ganti Rugi, Banyak Banget
- Duh, Kasihan Buruh Nyonya Meneer
- Museum Nyonya Meneer Tak Untungkan Sido Muncul
- Sido Muncul Caplok Aset Nyonya Meneer
- Nyonya Meneer Dinyatakan Pailit, Ahli Waris: Kok Tega Sekali