Beredar Isu Filter Rokok Mengandung Darah Babi, Ini Penjelasannya
jpnn.com, JAKARTA - Belakangan video tentang protein darah babi dalam filter rokok yang mengutip narasumber dari sebuah organisasi nirlaba beredar kembali di media sosial.
Sebenarnya itu adalah video lama yang dibuat pada 2013 dan kini beredar kembali.
Narasumber dalam video itu menyebut kandungan hemoglobin terdapat dalam filter rokok. Gunanya untuk menyaring racun kimia agar tidak masuk ke dalam paru-paru perokok.
Menurut narasumber itu, filter rokok yang digunakan dan beredar di pabrikan rokok merupakan filter rokok impor dengan kandungan protein darah babi.
Dia mengutip pernyataan dari pakar kesehatan asal Universitas Sydney Australia, Simon Chapman.
Namun hal ini telah dibantah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Lembaga tersebut memastikan tidak terdeteksi kandungan darah babi pada filter rokok.
"Isu itu pernah muncul pada 2010 dan 2013. Berdasarkan hasil uji filter rokok yang dilakukan di laboratorium Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional BPOM pada 2010 menggunakan metode DNA, dari lima merek rokok berfilter yang diuji, tidak terdeteksi adanya kandungan DNA babi," demikian pernyataan BPOM RI.
Sementara, Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan, dan Kosmetika (LPPOM) Majelis Ulama Indonesia (MUI), pada 2010, menyatakan seluruh rokok lokal dan impor yang ada di Indonesia tidak mengandung darah babi.
Ini penjelasan lengkap BPOM terkait isu adanya kandungan protein darah babi dalam filter rokok.
- BPOM Ingatkan Risiko BPA dari Galon, Pakar Beri Pendapat Berbeda
- Daftar Izin Edar BPOM, Ratusan UMKM Dapat Dukungan dari PNM
- PNM dan BPOM Dorong UMKM Pangan Bersertifikasi
- PNM dan BPOM Dorong UMKM Pangan Bersertifikasi
- Cokelat Premium, Rahasia Lezat & Sehat di Balik Soft Choco Mr. Bread
- Ini 4 Syarat Mutlak UMKM agar Bisa Naik Kelas