Beredar Isu Filter Rokok Mengandung Darah Babi, Ini Penjelasannya

Begitulah penjelasannya, bahwa tidak benar ada kandungan babi pada filter rokok.
Hal ini juga dibantah Kemenkominfo yang memastikan itu adalah hoaks. Melansir dari laman resmi Kominfo disebut isu mengenai darah babi pada filter rokok tersebut sempat muncul di Indonesia dan Australia mulai 2010 lalu.
"Berdasarkan hasil uji filter rokok yang dilakukan di laboratorium Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPOMN) Badan POM RI pada 2010 menggunakan Metode DNA, dari lima merek rokok berfilter yang diuji, TIDAK TERDETEKSI adanya kandungan DNA babi," tulis Kominfo.
Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan, Badan POM RI diamanahkan untuk mengawasi produk dan iklan rokok yang beredar.
"Pengawasan yang dimaksud hanya terkait beberapa hal, yaitu kebenaran kandungan nikotin dan tar, pencantuman peringatan kesehatan pada label, dan ketaatan dalam pelaksanaan penayangan iklan dan promosi rokok," tulis laman tersebut. (ngopibareng/ant/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Ini penjelasan lengkap BPOM terkait isu adanya kandungan protein darah babi dalam filter rokok.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Komitmen BPOM Soal Pengawasan Produk Kosmetik yang Beredar di Masyarakat
- IRT di Inhu Mengaku Dibegal, Saat Diselidiki Polisi, Ternyata
- Ray Rangkuti Nilai Pernyataan Hasan Nasbi Tak Pantas Sebagai Pejabat Negara
- BPOM Bantah Isu di Medsos soal Produk Ratansha Gunakan Merkuri
- Mahasiswa Imbau Masyarakat Jangan Terprovokasi Hoaks di Medsos
- BPOM Temukan Boraks dalam Kerupuk Gendar saat Inspeksi Takjil di Semarang