Beredar Lagi Surat Palsu Penetapan Pengangkatan CPNS 2019

jpnn.com, JAKARTA - Surat palsu tentang pengumuman penetapan pengangkatan CPNS 2019 yang mengatasnamakan kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) kembali beredar. Dalam surat palsu tertera pengumuman nama CPNS di Pemkab Lamongan, Provinsi Jawa Timur, yang menjadi korban aksi penipuan.
Merespons hal itu, Kepala Biro Hubungan Masyarakat BKN Mohammad Ridwan, mengatakan, publik perlu mengetahui penerbitan SK CPNS hanya bisa dikeluarkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) instansi masing-masingi.
Kapasitas BKN mengeluarkan nota pertimbangan teknis untuk penerbitan NIP CPNS. Ditegaskan juga bahwa kepala BKN tidak memiliki kewenangan pengangkatan selain CPNS BKN.
“Ketentuan kewenangan pengangkatan jelas diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil,” jelasnya di Jakarta, Jumat (21/6).
BACA JUGA: Yusril Anggap Ini Masalah Serius, Tunggu Konsultasi dengan Jokowi
Ridwan menambahkan, modus penipuan pengangkatan CPNS dengan menerbitkan surat palsu yang mengatasnamakan kepala BKN bukan hal pertama terjadi.
Ketidaktahuan publik terhadap pembagian wewenang PPK pusat dan daerah khususnya dalam pengangkatan menjadi CPNS menjadi alat bagi oknum tertentu. (esy/jpnn)
Muncul lagi penipuan pengangkatan CPNS dengan menerbitkan surat palsu yang mengatasnamakan kepala BKN.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Bikin Malu Polri, Oknum Polisi di Kupang Menipu Hingga Rp 400 Juta
- Tarisyah Amanda Jadi Korban Penipuan, Modusnya Dijanjikan Kerja di BPJS Palembang, Kerugian Sebegini
- Sejumlah Warga Situbondo Tertipu Biro Perjalanan Umrah dengan Harga Murah
- Diduga Melakukan Penipuan, Mertua & Menantu Dilaporkan ke Polda Metro
- Kodam Udayana Dicatut Penipu, Begini Kasusnya
- Pria Asal Bandung Kena Tipu Bisnis Jual Beli Handphone, Rugi Rp 30 Miliar