Beredar Petisi Agar Bahasa Indonesia Tidak Dihapuskan di Sebuah Sekolah Australia

Termasuk yang mendukung petisi ini adalah Dr George Quinn, profesor dari kajian Indonesia di Australian National University (ANU) di Canberra.
Ia berharap petisi ini dapat membuat pihak sekolah untuk memikirkan kembali sebelum membuat keputusan di tahun depan.
"Sangat disesalkan karena tinggal dua sekolah lanjutan atas di ACT yang kelas 11 dan 12-nya masih mengajarkan bahasa Indonesia," ujarnya Dr Quinn kepada Erwin Renaldi dari ABC.
Diketahui Narrabundah College sudah mengajarkan bahasa Indonesia selama lebih dari 30 tahun.
Minat belajar bahasa Indonesia terus menurun

Menurut pengamatan Dr Quinn ada "gejala mengenaskan" melihat minat belajar bahasa Indonesia di kelas 11 dan 12 terus menurun dibandingkan di tingkatan sebelumnya.
"Katakanlah hingga kelas 7 masih ada 500 murid belajar bahasa Indonesia, kemudian jadi dibawah 20 murid di kelas 11 atau 12," jawab Dr Quinn dalam bahasa Indonesia.
Dr Quinn mengatakan pelajaran bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa Asia lainnya kurang diperhatikan oleh pemerintah federal Australia dan pemerintah lokal ACT.
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia