Beredar Petisi Terkait Kasus Mahasiswa Indonesia di Australia
"Jangankan terbukti bersalah, masuk ke ranah hukum saja belum," tambah Ibrahim.
Kepada ABC, Ibrahim juga mengatakan sudah menunjuk kuasa hukum untuk mendampinginya dalam kasus tuduhan pelecehan seksual yang dilaporkan ke LBH Yogyakarta.
"Insyallah kami juga akan membuat pers conference untuk mengklarifikasi semuanya," katanya.
Photo: University of Melbourne mengatakan ada dua alumni yang telah melaporkan dugaan pelecehan seksual yang melibatkan mahasiswa yang masih aktif. (Wikimedia Commons)
Selain dua petisi tersebut, ada pula petisi di change.org yang tercatat dibuat hari Kamis (07/05) oleh empat penerima Indonesia beasiswa Australia Awards.
Berbeda dengan petisi lainnya, petisi ini ditujukan untuk siapa saja, selain mahasiswa, alumni, staf Universitas Melbourne atau penerima beasiswa Australia Awards.
"Kami meminta Beasiswa Australia Awards untuk tidak menoleransi pelaku pelecehan seksual dengan mencabut beasiswa pelaku," kata petisi itu.
Di petisi tersebut juga dicantumkan bahwa pelecehan seksual tidak sejalan dengan nilai-nilai Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia, yang berkomitmen untuk mencegah eksploitasi seksual, pelecehan seksual dan kekerasan.
Sejumlah elemen masyarakat menggagas petisi terkait tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan seorang mahasiswa Indonesia di Melbourne
- Mahasiswi Mengaku Korban Pelecehan Seksual Manajer BUMN Cabut Laporan, Alasannya
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Calon Bupati Biak Numfor Jadi Tersangka Pelecehan Seksual Sesama Jenis
- Mantan Bupati Ini Ditangkap Polisi terkait Pencabulan Anak
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati