Beredar Rekaman Napoleon Singgung Jenderal Listyo, IPW Sentil Foto Pamer Seragam Bintang 2
jpnn.com, JAKARTA - Beredar rekaman percakapan Irjen Napoleon Bonaparte dengan sejumlah terdakwa kasus suap penghapusan red notice Djoko Tjandra.
Pada rekaman itu, eks Kadiv Hubungan Internasional Polri itu diduga tengah berbincang dengan Tommy Sumardi dan Brigjen Prasetijo Utomo.
Mereka berbicara seputar penghapusan red notice Djoko Tjandra.
Pada rekaman lain, nama yang tengah dibicarakan ketiganya ialah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Merespons hal itu, Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menilai Irjen Napoleon Bonaparte sengaja membuat ulah lagi untuk mendapatkan simpati publik.
Pasalnya, kata dia, isu rekaman pembicaraan keterlibatan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menjadi Kabareskrim dalam kasus Penghapusan Red Notice Joko Tjandra sengaja dihembuskan secara terbuka ke media.
"Pengangkatan isu tersebut, terlihat disengaja setelah dua kali Irjen Napoleon Bonaparte membuat surat terbuka kepada publik dari rutan Bareskrim Polri," kata Sugeng dalam keterangan tertulisnya kepada JPNN.com, Jumat (8/10).
Pria kelahiran 13 April 1966 menjelaskan sederet ulah Irjen Napoleon. Pertama, saat Irjen Napoleon membela diri ketika melakukan pemukulan dan melumuri muka Muhammad Kace dengan kotoran manusia.
IPW menanggapi beredarnya rekaman suara Irjen Napoleon Bonaparte berbicara dan menyinggung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
- IPW: Presiden Prabowo yang Menentukan Posisi Wakapolri
- Ipda Rudy Soik Dipecat setelah Ungkap Mafia BBM, IPW Sentil Kapolri
- Penuntasan Kasus Pesawat MA60 Bisa Jadi Kado Jaksa Agung untuk Indonesia
- Polri Diminta Cari Dalang Pembubaran Diskusi Diaspora di Kemang
- IPW dan TDPI Laporkan Kasus Sunat Honor Hakim Agung ke KPK
- Sejumlah Pegiat Antikorupsi Tak Terima Honor Hakim Disunat, Bakal Mengadu ke KPK