Beredar, SMS Gelap Susu Berbakteri
Senin, 21 Februari 2011 – 07:54 WIB
PEKALONGAN - Isu terkait hasil penelitian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yang mensinyalir beberapa merek susu formula untuk bayi dan balita mengandung bakteri berbahaya enterobacter sakazakii, sangat meresahkan warga terutama para ibu. Hal itu juga dialami ibu-ibu di Kota Santri, karena beberapa waktu terakhir ini pesan singkat atau SMS gelap beredar, berisi beberapa merek susu formula yang disebutkan di SMS itu terjangkit bakteri berbahaya. Terkait isi dari SMS yang menyebutkan beberapa merek susu formula dan bubur yang diduga mengandung enterobacter sakazakii, Diah mengaku was-was. Pasalnya dia saat ini juga memiliki anak berusia sekitar 1,5 tahun. Namun, Diah melanjutkan, dia merasa lega juga karena merek susu formula yang dikonsumsi anaknya itu, tidak ada dalam SMS gelap itu. "Soalnya saya punya anak kecil mas, jadi was-was juga," ujarnya.
Salah satunya dikatakan warga Kelurahan/ Kecamatan Kajen, sebut saja Indah (27), saat ditemui Radar Pekalongan (Grup JPNN). Indah mengaku beberapa waktu lalu menerima SMS dari nomor yang belum dikenalnya. SMS itu berbunyi seperti berikut ini, 'PENTING...DR Sri Estuningsih Peneliti penemu bakteri enterobacter sakazakii IPB akhrny bka mlut & mngatakan susu yg terkontaminasi adl bebelac, dancow, bendera, S26, & susu SGM2. Tuk bubur, DR Sri hny berujar adl product sun. harap forward k smua tman2'.
"Saya nggak tahu nomornya siapa yang ngirim SMS itu, tapi sepertinya SMS gelap, dan tidak saya forward ke teman-teman yang lain," ucap guru swasta ini.
Baca Juga:
PEKALONGAN - Isu terkait hasil penelitian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) yang mensinyalir beberapa merek susu formula untuk bayi dan balita
BERITA TERKAIT
- PPPK 2024 Tahap II: Kaltim Siapkan 9.195 Formasi, Ada Syarat Umum & Khusus Bagi Pelamar
- Ratusan Polisi Bersiaga Amankan Wisuda di Kampus Unpar Bandung Pascateror Bom
- Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Banyuasin, 8 Orang Ditangkap
- Kinerja Transparan, Pemkab Bekasi Raih Predikat Kabupaten Informatif
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi