Beredar Surat Peringatan untuk Warga di Wilayah Pembangunan IKN, Bikin Kaget

Mareta mengatakan ini bukan pertama kalinya pihak OIKN dituduh melakukan usaha "penggusuran atau proses pengusiran" dalam berbagai wujud.
Salah satunya dengan melakukan pengukuran rumah warga secara sepihak "tanpa bertanya."
"Caranya adalah orang-orang proyek memasang patok-patok di rumah mereka," katanya.
"Bahkan ada rumah warga yang di kolong rumahnya langsung dipatok oleh petugas dari proyek."
Lainnya adalah dengan mengadakan "pertemuan terbatas" dengan warga, yang bukan "diinisiasi warga sendiri" serta tidak melibatkan warga perempuan, katanya.
"Tapi dari seluruh orang yang diundang itu tidak semuanya hadir, karena rata-rata mereka pekerja."
"Bagi perempuan terutama, itu enggak pernah dilibatkan, karena ada cap kalau ibu-ibu cerewet lah, banyak maunya lah, waktunya enggak fleksibel," katanya.
Mareta juga mengatakan pihak otorita juga mendatangi rumah-rumah warga untuk memberitahu jika tanah mereka akan dipakai untuk pembangunan intake untuk menyalurkan kebutuhan air di IKN.
Pemerintah Indonesia berjanji tidak akan mengusir dan menggusur masyarakat adat untuk pembangunan IKN
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia