Beredar Video Diduga Menteri Malaysia Tidur Dengan Pria Gay
Pemerintahan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menghadapi skandal politik besar pertamanya, menyusul beredarnya sebuah video di kalangan wartawan dan publik yang memperlihatkan seorang menteri di kabinetnya berhubungan seks dengan seorang pria lainnya.
Video menteri Malaysia tidur dengan gay:
- Seorang staf politik menuduh video yang bocor itu memuat gambar dia dan seorang menteri di tempat tidur bersama
- Homoseksualitas terancam hukuman hingga 20 tahun penjara di Malaysia
- Partai itu menyangkal video itu dengan mengatakan partainya "menolak permainan politik yang kotor"
Sodomi tetap menjadi perbuatan pidana di Malaysia dimana pelakunya dapat dihukum penjara hingga 20 tahun berdasarkan UU yang berasal dari era kolonial Inggris.
Video yang bocor itu menunjukkan seorang pria yang terlihat seperti seorang tokoh senior dari Partai Keadilan Rakyat (PKR) sedang berada di tempat tidur bersama dengan pria lain. Video tersebut juga memperlihatkan kutipan dugaan percakapan di antara kedua pria itu.
PKR adalah bagian dari koalisi Pakatan Harapan yang dipimpin oleh Dr Mahathir, yang memenangkan pemilihan umum bersejarah tahun lalu karena berhasil menggulingkan mantan perdana menteri Najib Razak dan mengakhiri 60 tahun pemerintahan koalisi Barisan Nasional.
Staf politik Haziq Aziz merilis pesan berbahasa Melayu di Facebook pada dini hari Rabu (12/6/2019), menuduh bahwa video itu memang menggambarkan dirinya bersama dengan Menteri tersebut.
Video itu diambil di Hotel Four Points di kota Sandakan pada Mei lalu, kata Haziq, di mana para politisi PKR sedang menggelar kampanye selama berlangsungnya pemilihan sela lokal.
Haziq, yang merupakan pembantu wakil menteri industri primer Malaysia, juga meminta Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC) untuk menyelidiki menteri dari PKR itu dan mengklaim bahwa "dia bukan individu yang memenuhi syarat untuk menjadi seorang pemimpin".
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati