Berekening Gendut, PNS Batam Sudah 5 Tahun Dipantau PPATK
jpnn.com - JAKARTA - Kepala Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi (PPATK) Muhammad Yusuf mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengendus transaksi mencurigakan dari kelompok mafia bahan bakar minyak (BBM) di Kepulauan Riau sejak 2008 silam. Transaksi yang awalnya terpantau dari rekening di bank milik pegawai Pemkot Batam, Niwen Khairiyah itu berlanjut hingga 2013 dengan nilai total Rp 1,3 triliun.
"Dari segi tempus (waktu, red) itu dari 2008-2013 dengan jenis mata uang yang jarang kita temukan dalam pasar dalam negeri. Dilihat dari modusnya yang terlibat kemungkinan besar ini adalah mafia. Cuma penyidik akan mendalami lagi," ujar Yusuf dalam jumpa pers di gedung PPATK, Jakarta Pusat, Senin, (8/9).
Yusuf berharap Mabes Polri terus menelusuri hingga ke pihak-pihak lain yang terlibat dalam kasus. Sejauh ini Mabes Polri sudah menetapkan 5 tersangka di kasus itu dengan menggunakan UU Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Yaitu Ahmad Mahbub alias Abob, Niwen, Arifin Ahmad, Du Nun dan Yusri. "Jelas yang terlibat pengusaha, oknum pemerintah dan oknum perminyakan ini," tegasnya.
Sementara Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, Brigjen (Pol) Kamil Razak yang turut hadir dalam jumpa pers itu mengungkapkan, pihaknya masih menunggu hasil audit kerugian negara oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). "Semua rekening mereka telah kita blokir. Nanti tunggu hasil audit. Aset-asetnya masih dihitung jumlahnya," ujar Kamil.
Sejauh ini, kata Kamil, Mabes Polri baru menyita sejumlah barang bukti dari lima tersangka. Antara lain Kapal Lautan Terang milik Abob, ruko, alat berat, mobil, serta sertifikat tanah dan bangunan di 65 lokasi di Bengkalis. Selain itu polisi juga menyita 1 bidang tanah di Pekanbaru senilai Rp 275 juta, mobil Chevrolet, Honda CRV, Toyota minibus, 4 unit colt diesel, 2 unit ekskavator, 1 unit buldozer dan dokumen bank. "Ini akan ditelusuri dulu, apakah terkait dengan TPPU," ujar Kamil. (flo/jpnn)
JAKARTA - Kepala Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi (PPATK) Muhammad Yusuf mengungkapkan bahwa pihaknya sudah mengendus transaksi mencurigakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Le Minerale Tanam Ratusan Ribu Pohon yang Tersebar di Berbagai Wilayah Indonesia
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- Banjir Rob Berpotensi Terjadi di Wilayah Ini, BMKG Imbau Masyarakat Waspada
- Ruang Amal Indonesia dan ZIS Indosat Segera Buka Program Amal Vokasi di KITB
- Said PDIP: Ibu Megawati Memang Tulus Bilang Terima Kasih kepada Prabowo, MPR, dan Rakyat
- Kuasa Hukum Tepis Isu Miring Terkait Eks Dubes RI untuk Nigeria Usra Hendra Harahap