Berencana Menolong, Eh...Malah Ditodong Lalu Dibuang ke Jurang
Selang 15 menit kemudian, Tarmidi dipindah ke mobil lain, Avanza, yang dari awal sudah mengikuti Innova itu.
Di mobil itu, Tarmidi dibawa berkeliling sejenak. Tarmidi sempat meminta ongkos Rp 20 ribu untuk pulang dalam kondisi teraniaya. Namun tak diberi. Pelaku malah memintanya diam dan tidak berteriak. "Kalau tidak akan dibunuh," kata Tarmidi.
Lantas, Tarmidi pun pura-pura pingsan. "Diancam dibunuh, saya pasrah," katanya.
Dompet jam tangan diambil pelaku. Setelah itu, Tarmidi diturunkan dari mobil dengan muka dilakban, tangan diborgol dan kaki diikat.
Tarmidi ditengkurapkan pelaku. Setelah itu digelinding ke jurang. Dia sempat sangkut di sebuah dahan. Pelaku pun menendang korban sehingga jatuh ke jurang. Usai melakukan aksi itu, pelaku kabur membawa mobil Innova.
Tarmidi terjerumus di jurang. Ia mengaku berupaya menyelamatkan diri dan naik ke atas jalanan. "Dalam kondisi dilakban, saya merayap naik sekitar lima meter (dari jurang). Saya merayap kayak kuntilanak," kata Tarmidi sambil tertawa dan mengundang tawa wartawan yang mengikuti konfrensi pers itu.
Saat berhasil naik pukul 22.00, Tarmidi sempat melihat kalau posisinya dibuang saat itu di dekat Pintu Tol Sadang, Cikampek, Purwakarta, Jabar.
Menurut Tarmidi, saat itu mukanya hancur akibat dihajar oleh para pelaku. Bekas luka pun masih terlihat saat dia dihadirkan. "Warga takut awalnya untuk menolong karena muka saya hancur saat itu," katanya.
MALANG nasib Tarmidi (48). Sopir taksi yang biasa mangkal di Budi Luhur, Jakarta Selatan, ini menjadi korban pencurian dengan kekerasan para perampok.
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas