Berencana Menolong, Eh...Malah Ditodong Lalu Dibuang ke Jurang

Berencana Menolong, Eh...Malah Ditodong Lalu Dibuang ke Jurang
Tarmidi memberikan keterangan kepada wartawan di Polda. Di belakangnya, enam tersangka menunduk menutupi wajah. Empat dari enam tersangka ini sempat menghajar Tarmidi dan membungnya ke jurang sebelum membawa kabur mobil Innova yang dibawanya. Foto: Boy/JPNN.com

Selang 15 menit kemudian, Tarmidi dipindah ke mobil lain, Avanza, yang dari awal sudah mengikuti Innova itu.

Di mobil itu, Tarmidi dibawa berkeliling sejenak. Tarmidi sempat meminta ongkos Rp 20 ribu untuk pulang dalam kondisi teraniaya. Namun tak diberi. Pelaku malah memintanya diam dan tidak berteriak. "Kalau tidak akan dibunuh," kata Tarmidi.

Lantas, Tarmidi pun pura-pura pingsan. "Diancam dibunuh, saya pasrah," katanya.

Dompet jam tangan diambil pelaku. Setelah itu, Tarmidi diturunkan dari mobil dengan muka dilakban, tangan diborgol dan kaki diikat.

Tarmidi ditengkurapkan pelaku. Setelah itu digelinding ke jurang. Dia sempat sangkut di sebuah dahan. Pelaku pun menendang korban sehingga jatuh ke jurang. Usai melakukan aksi itu, pelaku kabur membawa mobil Innova.

Tarmidi terjerumus di jurang. Ia mengaku berupaya menyelamatkan diri dan naik ke atas jalanan. "Dalam kondisi dilakban, saya merayap naik sekitar lima meter (dari jurang). Saya merayap kayak kuntilanak," kata Tarmidi sambil tertawa dan mengundang tawa wartawan yang mengikuti konfrensi pers itu.

Saat berhasil naik pukul 22.00, Tarmidi sempat melihat kalau posisinya dibuang saat itu di dekat Pintu Tol Sadang, Cikampek, Purwakarta, Jabar.

Menurut Tarmidi, saat itu mukanya hancur akibat dihajar oleh para pelaku. Bekas luka pun masih terlihat saat dia dihadirkan. "Warga takut awalnya untuk menolong karena muka saya hancur saat itu," katanya.

MALANG nasib Tarmidi (48). Sopir taksi yang biasa mangkal di Budi Luhur, Jakarta Selatan, ini menjadi korban pencurian dengan kekerasan para perampok.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News