Bergabung dengan Hanura, Ratusan Kiai NU Jadi Energi Baru
jpnn.com, JAKARTA - Ratusan Kiai Nahdlatul Ulama (NU) dari seluruh Indonesia, resmi menyatakan diri bergabung dan siap berjuang bersama Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menyambut baik bergabungnya ratusan Kiai dari NU ke Partai Hanura. Dukungan tersebut menjadi energi baru untuk menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Menurutnya, alim ulama mampu memperkuat semangat dan arah perjuangan Partai Hanura dalam membangun dan memajukan Indonesia.
"Alhamdulillah, dengan kesadaran hati nurani, mereka akan mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya warga nahdliyyin untuk menjadi bagian dalam memperjuangkan kemenangan partai," ujar OSO, sapaan Oesman Sapta, disela acara buka puasa dan silaturahmi keluarga Nahdliyyin di di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (12/4) malam.
Kegiatan silaturahmi dan buka puasa bersama itu diawali dengan Khotmil Qur'an dan Istigasah Keramat. Kegiatan tersebut dihadiri ratusan Kiai NU dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua.
Sebelumnya, sejumlah perwakilan kiai membacakan "Maklumat Kramat" atau ikrar para ulama untuk berjuang bersama Partai Hanura.
Setelah pembacaan 10 poin Maklumat Keramat, sebanyak 10 orang kiai disematkan jaket Partai Hanura sebagai simbol bergabungnya para kiai dengan partai pemilik nomor urut 10 di Pemilu 2024 nanti.
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang melakukan penyematan jaket secara langsung kepada 10 perwakilan kiai dari sejumlah daerah.
Ratusan Kiai Nahdlatul Ulama (NU) dari seluruh Indonesia, resmi menyatakan diri bergabung dan siap berjuang bersama Partai Hanura
- Pimpinan BAZNAS Ajak Umat Muslim Perkuat Dukungan kepada Palestina
- Terima Aspirasi Ulama Banten, Fraksi PKS DPR RI Dukung Penutupan Pabrik Miras
- Ulama Soroti Penyebutan Sherly Mirip Siti Khodijah
- Temui Gus Yahya, Mendikdasmen Prof Mu'ti Berharap Terus Jalin Kerja Sama dengan NU
- Kiai Muda se-Eks Karesidenan Kedu Siap Menangkan Ahmad Luthfi-Taj Yasin
- Seusai Dilantik, Empat Menteri dari NU Minta Restu Rais Aam dan Ketum PBNU