Bergabungnya Australia dalam Serangan Udara ke Suriah Tak Berpengaruh Besar
Salah satu tokoh militer paling senior di Australia menilai, bergabungnya negara ini dalam serangan udara ke Suriah tak akan berpengaruh besar.
Pekan lalu, Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, mengatakan, Australia diminta untuk bergabung dengan serangan udara Amerika Serikat terhadap kelompok ISIS di Suriah.
Pernyataan itu muncul setelah salah satu anggota Parlemen, Dan Tehan, mengatakan, Australia harus terlibat karena skala krisis kemanusiaan di Suriah dan demi keamanan dalam negeri.
Ledakan setelah serangan udara AS di kota perbatasan Suriah, Kobane. (Foto: Reuters, Umit Bektas)
Tapi Kepala Operasi Pertahanan, David Johnston, mengecilkan efek keterlibatan Australia di Suriah.
"Kontribusi Australia, walau selalu disambut, tak akan memberi pengaruh yang besar, sebagian peluangnya 50-50. Apakah kami beroperasi di Irak atau Suriah, kapasitasnya sama,” ujar Wakil Laksamana David Johnston.
Ia juga mengatakan, pemboman Suriah akan meningkatkan tingkat resiko yang terlibat dalam misi Australia.
"Saya tak meremehkan kompleksitas operasi kami yang baru dimulai di Suriah, itu adalah lingkungan yang secara signifikan lebih sulit," sebutnya.
Salah satu tokoh militer paling senior di Australia menilai, bergabungnya negara ini dalam serangan udara ke Suriah tak akan berpengaruh besar.Pekan
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat