Bergulir, Interpelasi Sikap RI terhadap Malaysia
Karena Dianggap Terlalu Lembek
Sabtu, 21 Agustus 2010 – 07:36 WIB
JAKARTA - Konflik penangkapan tujuh terduga pencuri ikan dari Malaysia dan penyanderaan tiga pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kepri oleh Malaysia mulai menjadi bola panas di parlemen. Dorongan mengajukan hak interpelasi oleh DPR kembali muncul. Jeffrie lantas membeberkan, saat Arroyo masih menjabat presiden, dia berani bersikap tegas ketika mengetahui salah seorang tenaga kerjanya yang bekerja di luar negeri mendapat siksaan. Dia langsung menelepon kepala negara bersangkutan untuk menyatakan keberatan. "Saya rindu pemimpin yang bisa membela dan melindungi kita," imbuhnya.
Pemerintah dianggap terlalu lembek terhadap salah satu negara tetangga tersebut. "Pimpinan komisi I harus mempertimbangkan pengajuan hak interpelasi ini," ujar anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar Jeffrie Geovanie saat rapat audiensi dengan Koalisi untuk Kedaulatan Indonesia di gedung DPR, Senayan, kemarin (20/8).
Dia menyatakan, dengan pengajuan interpelasi itu, DPR bisa bertanya kenapa pemerintah tidak bisa bersikap tegas. "Terus terang, saya iri dengan Gloria Macapagal Arroyo (mantan presiden Filipina), dia perempuan dan kecil tapi punya keberanian luar biasa," ujarnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Konflik penangkapan tujuh terduga pencuri ikan dari Malaysia dan penyanderaan tiga pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kepri oleh
BERITA TERKAIT
- Pakar Prediksi Putaran Kedua Pilgub Jakarta Bakal Sengit
- Jika Pilkada Jakarta 2 Putaran, RK-Suswono Berpeluang Menang
- Pramono Mendeklarasikan Kemenangan, Tim RIDO Bilang Tak Resmi
- Anomali di Pilkada Banten, Airin Sudah Memenangkan Prabowo, Tetapi Dikerjai Parcok
- ASR-Hugua Unggul di Pilgub Sultra versi Quick Count Charta Politika
- Partisipasi Pilgub Jakarta Rendah, Arief Rosyid Ungkap Penyebab Pemilih Muda Pilih Golput