Berharap Blok Masela Sudahi Sejarah Eksploitasi di Maluku

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Acrhipelago Solidarity Foundation Engelina Pattiasina mengatakan, sejarah mencatat semua kekayaan alam di Maluku justru penyebab dari keterpurukan dan kemiskinan wilayah tersebut. Oleh karena menurut Engelina, hanya sebuah terobosan besar dan keberanian yang bisa memperbaikinya.
"Rempah-rempah Maluku melahirkan kolonialisme, ikan melahirkan perbudakan, setidaknya kasus Benjina memperlihatkan gejala itu. Kami berharap, semoga Migas di Blok Masela tidak memunculkan neokolonial baru di Maluku dan sekitarnya," kata Engelina, dalam rilisnya, Sabtu (28/5).
Berangkat dari catatan sejarah tersebut lanjutnya, Blok Masela harus menjadi momentum bagi pemerintah untuk merealisasikan Nawacita dan mengembalikan roh Pasal 33 UUD 1945, sehingga sumber daya alam benar-benar digunakan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat.
"Pemerintah, pemerintah provinsi dan DPRD setempat serta semua kalangan harus dalam satu visi untuk mengimplementasikan pasal tersebut. Kalau jalan sendiri-sendiri, Blok Masela akan jadi pemicu bertambah sengsaranya masyarakat Maluku," tegas lulusan Universitas Bremen Jerman ini.
Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Maluku, Zeth Sahuburua menyatakan, mewakili pemerintah dan masyarakat, mengucapkan terima kasih atas keberpihakan Presiden Joko widodo terhadap pengelolaan Blok Masela yang sudah memenuhi aspirasi masyarakat Maluku.
"Keberpihakan Pak Presiden terhadap masyarakat Maluku dalam hal pengelolaan Blok Masela cukup mengobati luka kami karena alokasi APBN dan ABPD selama ini lebih mempertimbangkan luas daratan, sementara Maluku memiliki wilayah laut sebesar 90 persen lebih," ujarnya.
Sebagai kawasan lumbung ikan nasional ujarnya, Maluku sudah mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menjadikan ikan sebagai salah satu sumber kehidupan. "Tetapi usaha tersebut belum terealisasikan sampai saat ini," pungkasnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Direktur Acrhipelago Solidarity Foundation Engelina Pattiasina mengatakan, sejarah mencatat semua kekayaan alam di Maluku justru penyebab
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 28 RT Terendam Banjir Kali Ciliwung, Paling Banyak di Jaksel, Ini Daftarnya
- 5 Berita Terpopuler: Fakta Terungkap, Guru Beserdik Degdegan Tak dapat TPG, tetapi Honorer Masih Terima Haknya
- Bukan Hanya Guru Honorer yang Tunjangannya Naik 100%, Alhamdulillah
- Pegadaian Turut Wujudkan Keberlanjutan Energi & Air Bersih di Batam
- BPS Ungkap Penyebab Turunnya Angka Penumpang Angkutan Udara di Kepri
- Koalisi Sipil Yakin Kepemimpinan Baru di Pertamina Bisa Perbaiki Tata Kelola Perusahaan