Berharap Merpati Tetap Mengudara di Indonesia Timur

Berharap Merpati Tetap Mengudara di Indonesia Timur
Berharap Merpati Tetap Mengudara di Indonesia Timur

jpnn.com - JAKARTA - Banyak pihak menginginkan agar maskapai penerbangan PT. Merpati Nusantara Airlines (MNA) ditutup karena kian terpuruk akibat dililit hutang. Namun, banyak juga kalangan masyarakat masih berharap maskapai yang terlahir 6 September 1962 itu tetap hadir dan berkembang. Hal ini karena Merpati banyak berkiprah dalam transportasi penerbangan di luar Jawa. Terutama di wilayah Indonesia bagian timur.

"Saya pribadi merasa banyak yang masih membutuhkan Merpati. Utamanya di kawasan Indonesia timur. Karena memang area di sana masih membutuhkan pelayanan maskapai seperti Merpati. Ini sudah sangat dikenal di Indonesia timur. Ini pangsa pasarnya," ujar Praktisi Penerbangan Arista Atmadjati di Jakarta Pusat, Sabtu, (8/2).

Maskapai Merpati, kata Dosen Aviation UGM Yogyakarta itu, sangat berjasa untuk sejarah penerbangan di Indonesia. Pemerintah, kata dia, tak bisa begitu saja menutup Merpati karena masalah hutang yang seharusnya juga ditangani pemerintah sebagai pemegang saham terbesar di Merpati.

Vakumnya Merpati saat ini, kata dia, juga sangat mempengaruhi kondisi penerbangan di luar Jawa. Oleh karena itu, selain mengurusi carut marut masalah Merpati, pemerintah juga diminta memikirkan maskapai yang dapat menggantikan rute Merpati yang kosong di luar Jawa. Masalah Merpati diharapkan juga tidak jalan di tempat melainkan segera dituntaskan.

"Kita kurang kapasitas yang dilayani oleh semua air crap seperti Susi Air, Star Avia, semua pesawat yang dipunyai masih kurang. Artinya, pemerintah harus segera action lah untuk mengisi kekosongan kapasitas (penerbangan pelosok) daerah terpencil. Jadi segera saja pemerintah, jangan bertele-bertele. Pengguna penerbangan di pelosok kecil itu harus diselamatkan," tandas Arsita. (flo/jpnn)

JAKARTA - Banyak pihak menginginkan agar maskapai penerbangan PT. Merpati Nusantara Airlines (MNA) ditutup karena kian terpuruk akibat dililit hutang.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News