Berharap Rentetan Kekerasan Bukan Upaya Curangi Pemilu

jpnn.com - JAKARTA - Rentetan aksi penembakan di Nangroe Aceh Darussalam hendaknya tak disepelekan. Pasalnya, bukan tak mungkin aksi kekerasan yang meningkat menjelang pemilu justru bagian dari upaya mencurangi pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan itu.
Menurut Direktur Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Bahrain, rentetan tindak kekerasan itu dikhawatirkan merupakan penanda tentang masifnya kecurangan di pemilu tahun ini. Dalam kasus penembakan di Aceh misalnya, awalnya muncul dugaan insiden itu karena adanya persaingan antarmantan tentara GAM yang kini tergabung dalam berbagai partai lokal di Aceh.
Namun, belakangan justru terungkap senjata untuk penembakan terhadap posko caleg justru dari oknum prajurit TNI. Karenanya YLBHI mengingatkan agar jangan sampai hal-hal semacam itu berpengaruh pada proses pemilu.
"Yang kita takutkan, hal-hal seperti ini yang jadi preseden buruk untuk proses pemilu ke depan. Kecurangan jadi bisa diterima dengan alasan-alasan simpel," kata Bahrain di Jakarta, Selasa (1/4).
Karenanya Bahrain curiga keributan sengaja diciptakan. Sebab, katanya, hingga saat ini belum ada kepastian bahwa penguasaa saat ini akan turun dari panggung kekuasaan secara mulus.
"Mudah-mudahan penilaian kami salah. Tapi kami menangkap kesan seperti itu. Pertanyaannya, apakah semua ini riil atau ini keadaan yang dibuat-buat?” ucapnya.(ara/jpnn)
JAKARTA - Rentetan aksi penembakan di Nangroe Aceh Darussalam hendaknya tak disepelekan. Pasalnya, bukan tak mungkin aksi kekerasan yang meningkat
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Contraflow Diberlakukan di Tol Japek Arah Jakarta Malam Ini
- Bulog Terus Pantau Penyerapan Gabah & Beras Meski Libur Lebaran
- Megawati Soekarnoputri Titip Salam ke Prabowo Lewat Didit
- Pesta Petasan Berujung Maut di Pamekasan, Polisi Langsung Bergerak
- Minibus Masuk Jurang di Sabang, 1 Orang Dinyatakan Tewas
- Kepala Daerah Siap Mendatangi MenPAN-RB, Pengangkatan PPPK Tuntas 2025