Berharap Setelah Nonton Film Ini, Tak Mau jadi TKI

Berharap Setelah Nonton Film Ini, Tak Mau jadi TKI
Berharap Setelah Nonton Film Ini, Tak Mau jadi TKI
‘’Di sini kami memotret tentang isu-isu perempuan seperti kekerasan, akses kesehatan hingga benturan budaya lokal dalam arus globalisasi saat ini,’’ ujar Sandi, kepada JPNN, Sabtu (30/6).

Memang film ini jauh dari tema utama film komersial saat ini yang cenderung menjual kisah horor dan sensual. Sandi berpandangan, salah satu fungsi film Indonesia yang kini mulai hilang adalah kesadaran untuk mengangkat akar budaya Indonesia itu sendiri.

‘’Setidaknya kita mulai dari hal yang kita bisa. Kami ingin menceritakan kembali tentang sejarah dan budaya serta kronik persoalannya melalui cerita keseharian masyarakat Sasak di Lombok,’’ tambahnya.

Sementara itu Direktur TV9 yang juga produser film ini I Made Rethuyana menambahkan, pihaknya berharap agar film ini diterima oleh masyarakat. Lebih dari itu, pesan-pesan moral yang divisualisasikan lewat tayangan tersebut mampu tersampaikan kepada masyarakat terutama kearifan lokal yang dominan dimunculkan dalam film berdurasi  lebih dari 100 menit ini.

JAKARTA - Setelah memakan proses produksi yang cukup lama akhirnya film Perempuan Sasak Terakhir (PST)  resmi diputar di bioskop, Kamis (28/6)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News