Berharap Tuah Nomor Urut Parpol
Kamis, 10 Juli 2008 – 10:50 WIB
JAKARTA - Nuansa mistis memang masih sulit dilepaskan dari kultur politik di Indonesia. Menyusul pengundian nomor urut peserta Pemilu 2009 yang difasilitasi KPU Rabu (9/7), sejumlah elite parpol langsung memberi respons. Lucunya, masih ada unsur irasional pada komentar mereka atas nomor yang didapat. ’’Alhamdulillah, kami mendapatkan nomor urut 31, kebalikan angka 13,’’ kata Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum di Jakarta kemarin. Sementara itu, Wasekjen Bidang Politik DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Arwani Tomafi juga percaya nomor urut 24 yang diperoleh partainya adalah nomor hoki. ”Nomor 24 ini nomor bagus. Berarti PPP akan mendapatkan emas 24 karat,’’ katanya, lantas tertawa.
Menurut dia, angka 31 itu akan menjadi simbol dan pemacu kader-kader Partai Demokrat untuk meraih sukses pemilu 2009. Meski begitu, dia menambahkan bahwa di atas segalanya, nasib partai tetap ada di tangan pemilih.
’’Kami pasti akan bekerja keras berkomunikasi dan meyakinkan pemilih untuk memberikan mandatnya kepada Partai Demokrat,’’ tegasnya.
Komentar lain yang tak kalah menggelitik datang dari anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (FPAN) Andi Yuliani Paris. PAN kebetulan mendapatkan nomor urut 9.
’’Saya memang berdoa PAN dapat angka 9 karena itu sama dengan tanggal pemungutan suara kita nanti (9 Juli 2009, Red),’’ katanya. Bahkan, Paris mengaku telah bernazar puasa bila doanya itu dikabulkan. ’’Alhamdulillah, nazar itu akan saya tunaikan,’’ tuturnya.
Baca Juga:
Plt Ketua Umum DPP PDS Carol Daniel Kadang menyatakan, nomor urut 25 sebagai nomor urut partai untuk peserta pemilu diyakini akan lebih mendapatkan simpati dari kaum umat Kristiani. ”Sebab, angka 25 merupakan angka keramat karena bertepatan dengan hari kelahiran Yesus Kristus,” ujarnya kepada Wartawan di Jakarta kemarin (9/7).
JAKARTA - Nuansa mistis memang masih sulit dilepaskan dari kultur politik di Indonesia. Menyusul pengundian nomor urut peserta Pemilu 2009
BERITA TERKAIT
- Komisi IV DPR Mendukung Langkah Pemerintah Pangkas Alur Distribusi Pupuk Bersubsidi ke Petani
- MK Hapus Presidential Threshold, Gibran Berpeluang Melawan Prabowo di 2029
- Sugeng Budiono Apresiasi Kritik Haidar Alwi Terhadap Survei OCCRP
- Ketua DPP PDIP Said Abdullah Tanggapi Putusan MK Tentang Penghapusan Presidential Threshold
- Kemendes Harus Membatasi Penggunaan Dana Desa untuk Sosialisasi dan Pelatihan
- Kabar Didik Melon yang Berjalan Kaki Jakarta-Boyolali, Dia Sudah di Karawang