Berharap U Hanya Dapat L?
Kamis, 16 Juli 2009 – 06:39 WIB
Kalau saja 2010 tidak terbentuk skenario "W", dampak krisis ini akan sangat panjang. Bisa jadi pada 2011 terjadi banyak hal: banyak negara berlomba mengatasi krisis dengan mencetak uang. Tidak ada jalan lain lagi. Ini akan berarti inflasi terjadi di mana-mana. Hanya komoditas emas yang aman. Dunia akan sangat kacau.
Skenario "U" sudah pasti tidak akan terjadi. Hasil semester I 2009 sudah mengatakan hal itu. Kini kita tinggal berharap skenario "W" yang lagi diusahakan bersama-sama. Kalau tidak, dunia harus siap-siap memikul huruf "L".
Bagaimana dengan Indonesia" Saya tidak tahu kecepatan memutuskan dan bertindak Presiden SBY. Apalagi, sejumlah kambing hitam toh sudah tersedia. Misalnya, pemerintah sekarang ini lagi dalam masa transisi. Tapi, tidak ada salahnya kita segera mengamati apa yang dilakukan Tiongkok akhir Juli ini. Lalu, kalau malas berpikir, meng-copy-nya untuk disesuaikan dengan iklim Indonesia. Batu bara dan gas benar-benar harus segera diatur untuk sebesar-besarnya kepentingan dalam negeri. Bukan karena JK (Jusuf Kalla) mengatakan itu dan Prabowo geregetan karena itu, tapi memang harus diakui ide itu sangat baik untuk dilaksanakan siapa pun yang memenangi pemilu.
Tiongkok, Indonesia, India, dan ditambah Brazil dan beberapa negara Timteng memang berada dalam kondisi masih baik. Tapi, kekuatan seluruh negara ini hanya sekitar 30% kekuatan dunia. Tidak mungkin negara-negara yang masih baik ini bisa diharapkan menolong negara maju. Ibarat katak tidak mungkin menggendong gajah. Negara-negara maju tahu hal itu dan tidak banyak berharap dari situ.
SEMESTER I 2009 sudah lewat. Kesimpulannya jelas: skenario "U" dalam upaya pemulihan ekonomi tidak terjadi. Ketika negara-negara maju di
BERITA TERKAIT