Berhasil Bongkar Tiga Skenario, Arab Saudi Tangkap 400 Orang Terlibat Terorisme
jpnn.com - RIYADH - Pemerintah Arab Saudi benar-benar total memerangi terorisme. Tidak hanya terlibat dalam perang antiteror bersama koalisi barat, Negeri Petrodollar itu juga aktif melakukan razia di dalam negeri. Akhir pekan lalu, pemerintah sukses membongkar tiga skenario teror dan mengamankan 430 tersangka.
Sabtu waktu setempat (18/7), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Saudi menyatakan bahwa pemerintahan Raja Salman bin Abdulaziz gencar melakukan razia antiteror selama beberapa pekan terakhir. Puncaknya, pemerintah menangkap lebih dari 430 orang yang terlibat dalam serangkaian aksi teror di dalam dan luar negeri. Sebagian yang lain adalah anggota kelompok teror yang sedang merancang serangan.
"Kami telah membekuk para militan yang terlibat dalam aksi bom bunuh diri paling mematikan di negeri ini sejak satu dekade terakhir. Yakni, insiden di Al-Qudeeh yang menewaskan 22 orang pada Mei lalu," terang Kemendagri dalam pernyataan resminya. Para militan itu kabarnya juga terlibat dalam aksi penembakan yang menewaskan delapan orang di Al-Ahsa pada November lalu.
Penangkapan besar-besaran tersebut, menurut jubir Kemendagri, berawal dari terbongkarnya skenario teror di kawasan timur Saudi sekitar Juni lalu. Sedianya, kelompok teror yang mengklaim berkaitan dengan militan Negara Islam alias Islamic State (IS) itu bakal melancarkan bom bunuh diri ke salah satu masjid akbar di wilayah timur Saudi. Biasanya, tidak kurang dari 3.000 jamaah beribadah di sana.
Terbongkarnya skenario teror tersebut turut menguak serangkaian rencana teror yang lain. Setidaknya, ada tiga serangan yang sudah mereka rencanakan. Yakni, bom bunuh diri di masjid, rencana serangan ke kantor-kantor diplomatik asing, serta teror menarget aparat keamanan. "Sedikitnya, 37 orang tewas dalam razia dan penangkapan yang kami lakukan. Enam di antaranya adalah teroris," ucap Kemendagri.
Selain menangkap pelaku dan perancang aksi teror IS, pemerintah Saudi membekuk sejumlah militan yang bertugas sebagai operator situs teror. Itu dilakukan karena IS aktif melakukan perekrutan melalui internet. Mereka juga menyemai dakwah radikal dari situs-situs tersebut. "Ini bukti bahwa pemerintah tidak melempem dan serius memerangi terorisme," puji Theodore Karasik, pakar geopolitik asal Dubai. (AP/AFP/hep/c20/dos/ray/jpnn)
RIYADH - Pemerintah Arab Saudi benar-benar total memerangi terorisme. Tidak hanya terlibat dalam perang antiteror bersama koalisi barat, Negeri Petrodollar
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Trump Sesumbar Bakal Membereskan Perang di Ukraina, Menlu Amerika: Ini Sulit
- Donald Trump Kembali Berkuasa, Para Pemimpin Eropa Tak Gembira
- Donald Trump Presiden Amerika, Ini 5 Pernyataan Kontroversialnya di Hari Pertama
- Trump Siapkan Kebijakan untuk Menghukum Kanada & Meksiko, Tunggu 1 Februari!
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Hamas Siap Berdialog dengan Utusan Donald Trump demi Gaza, Ini Syaratnya