Berhasil Mengembangkan UMKM di Indonesia, CBI Berbagi Pengalaman dengan NBI Nepal
Dengan memaparkan studi kasus UMKM di Indonesia, LPIP menargetkan program studi banding tersebut dapat memberikan inspirasi dan wawasan yang lebih luas tentang bagaimana penerapan sistem kredit skoring sebagai salah satu alat manajemen risiko, bisa mengakselerasi inklusi keuangan dan pengembangan UMKM di Nepal.
Ronald T. Andi Kasim selaku Komisaris Utama CBI dalam kesempatan yang sama mengatakan pihaknya berharap best practice bisa bermanfaat untuk membantu para top management mengambil keputusan yang prudent dan strategis dalam menganalisa risiko dan pemantauan kredit debitur.
"Misi prioritas CBI adalah berfokus pada konsumen (customer-centric), dengan menghadirkan produk, layanan dan informasi yang inklusif, akurat dan reliable bagi perusahaan atau individual," ujar Ronald.
Dengan demikian, CBI bisa membantu para anggota menjangkau dan mendukung lebih banyak UMKM Indonesia untuk berkembang.
Agus Subekti selaku Direktur Utama CBI menambahkan salah satu bentuk komitmen pihaknya sebagai biro kredit di Indonesia adalah mengedepankan edukasi, fasilitasi dan advokasi dalam memberikan layanan informasi perkreditan.
"Berkat LPPI, program edukasi kami bisa menjangkau audiens luar Indonesia yang antusias untuk mengetahui bagaimana produk dan layanan kami dapat membantu memajukan UMKM Indonesia," ujar Agus. (flo/jpnn)
Indonesia mempunyai lebih dari 50 juta pelaku UMKM yang mewakili 97 persen dari semua badan usaha.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- OJK: Hadirnya PP 47/2024 Berdampak Positif Bagi Keberlangsungan UMKM ke Depan
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- Peruri dan BPR Percepat Layanan Keuangan Digital bagi UMKM
- Sebanyak 90 Ribu Pengunjung Hadiri SIAL Interfood 2024
- Makin Mudah Bangun Loyalitas Pelanggan dengan OCA
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi