Berhati-hati dengan Tawaran Kerja dan Gaji di Australia dari Para Penyalur Kerja

Maka, dia pun melaporkan hal ini ke lembaga pengawas ketenagakerjaan Fair Work Ombudsman (FWO).
"Saya sangat kesal begitu menyadari bahwa mereka dengan sengaja menggaji rendah pekerjanya," katanya.
"Saya tidak mempersoalkan uang melainkan pada tindakan mereka yang sengaja melanggar hukum," kata Kiah.
Tahun lalu, FWO telah mengidentifikasi Wide Bay sebagai salah satu kawasan pertanian dengan risiko tertinggi pelanggaran dalam pembayaran para pekerja 'backpacker'.
Menurut pihak Depnaker Queensland, saat ini terdapat 385 pemegang lisensi penyalur tenaga kerja ke sektor pertanian.
Dalam 12 bulan terakhir, Depnaker telah membatalkan 11 izin karena adanya "ketidakpatuhan" para penyalur tenaga kerja ini.

Pertanyaan tentang slip gaji
'Backpacker' asal Belanda, Merle Quaak, 24 tahun datang ke Bundaberg awal tahun ini dengan Working Holiday Visa (WHV).
Sejumlah 'backpacker' yang bekerja di wilayah pertanian Bundaberg, Queensland, Australia, mendesak pihak berwenang untuk memberantas para penyalur tenaga kerja yang banyak melanggar aturan penggajian
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Besok, 621 CASN Kota Mataram Terima SK, Gaji Aman
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam