Berhati-hati dengan Tawaran Kerja dan Gaji di Australia dari Para Penyalur Kerja

Berhati-hati dengan Tawaran Kerja dan Gaji di Australia dari Para Penyalur Kerja
Backpacker Kia Fowler said some labour hire providers exploit visa holders completing their 88 days. (Supplied: Kiah Fowler)

"Dengan ponsel, laptop, dan dalam 10 menit Anda sudah bisa memiliki ABN dan siap bekerja," katanya.

"Kami sangat menganjurkan agar persyaratan mendirikan perusahaan diperketat," kata Bree.

Juru bicara Fair Work Ombudsman yang dihubungi mengatakan pihaknya bertekad menegakkan aturan di tempat kerja dalam industri pertanian, termasuk bagi para penyalur tenaga kerja.

"Semua pekerja di Australia memiliki hak yang sama terlepas dari kewarganegaraan atau status visa mereka," kata juru bicara itu.

"Kami menyarankan setiap pekerja yang mengeluhkan gaji atau hak mereka untuk menghubungi Fair Work Ombudsman," tambahnya.

Menurut Ellie Le Var, kawasan pertanian Bundaberg sangat ideal bagi para 'backpacker' untuk menyelesaikan syarat kerja di sektor pertanian. Tapi para pekerja ini harus berhati-hati agar tidak mengalami eksploitasi.

"Tinggal di asrama yang semua penghuninya punya penghasilan cukup untuk menabung dan membayar sewa, rasanya seperti menghirup udara segar dan melegakan," katanya.

"Saya sangat menikmati pengalaman bekerja sebagai pertani. Saya tahu apa yang saya dapatkan sejak awal. Dibayar secara benar dan tepat waktu. Saya tanpa ragu menyarankan orang untuk melakukannya," ujar Ellie.

Sejumlah 'backpacker' yang bekerja di wilayah pertanian Bundaberg, Queensland, Australia, mendesak pihak berwenang untuk memberantas para penyalur tenaga kerja yang banyak melanggar aturan penggajian

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News