Berhenti dari Facebook, Anda Bisa Rasakan Hal ini
jpnn.com - Penggunaan Facebook atau jejaring sosial saat ini sudah menjadi salah satu gaya hidup manusia modern baik sekadar bersosialisasi maupun kepentingan bisnis.
Namun disamping itu, dampak negatif Facebook dan jejaring sosial akan memengaruhi pada kesehatan mental maupun fisik.
Kabar baiknya adalah, menurut penelitian baru dari University of Queensland, berhenti menggunakan Facebook selama kurang dari seminggu bisa membantu Anda mengurangi rasa stres.
"Mengambil istirahat dari Facebook hanya selama lima hari bisa mengurangi tingkat hormon stres kortisol seseorang," kata pemimpin tim peneliti, Dr. Eric Vanman dari sekolah psikologi universitas lansir laman Sheknows, Rabu (30/5).
"Mengambil istirahat dari Facebook terbukti mengurangi tingkat hormon stres kortisol seseorang, tetapi peringkat orang-orang itu sendiri terhadap stres mereka tidak berubah, mungkin karena mereka tidak sadar bahwa stres mereka sudah turun," jelas Vanman.
Tetapi sebelum Anda menghapus akun Anda, studi ini juga menemukan bahwa meskipun tingkat stres peserta meningkat, mereka melaporkan penurunan dalam kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
Vanman menambahkan bahwa dia berpikir fenomena ini unik untuk Facebook dan kemungkinan benar untuk platform media sosial lainnya.
Studi yang dipublikasikan di Journal of Social Psychology meneliti 138 peserta yang dibagi menjadi dua kelompok, yakni satu yang berhenti menggunakan Facebook selama lima hari dan yang lain tetap seperti biasa.
Para peneliti dari Universitas of Queensland mendapati hal unik dalam hasil penelitian mereka mengenai sejumlah orang yang berhenti dari Facebook dalam 5 hari.
- 5 Jenis Teh yang Ampuh Redakan Stres dengan Cepat
- Ini 6 Cara Efektif Menjaga Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja
- 5 Khasiat Air Daun Salam Campur Madu, Bikin Stres Ambyar
- Cabup Empat Lawang Joncik Muhammad Diisukan Meninggal, Teman & Keluarga Menangis
- Monitor Aktivitas Fisik dan Kesehatan dengan 5 Wearable Tech Terbaik Ini
- Stres Ancam Kesehatan, Perbaiki Pola Hidup melalui Pendekatan Sadar Risiko