Berhenti dari Kapolri, Sutanto Jadi Panglima

Berhenti dari Kapolri, Sutanto Jadi Panglima
Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kota Padang Zainuddin Dt Rajo Lenggang memasangkan deta kebesaran Dubalang Sati pada prosesi penganugerahan gelar adat Sangsako Panglimo Dubalang Sati kepada Mantan Kapolri Jenderal (Purn) Sutanto di Padang, Senin (13/10). Foto : Padang Ekspres
Anugerah itu dulunya telah ditawari Walikota Padang bersama Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Kota Padang, tapi ditolak secara halus oleh Sutanto. “Pemberian gala kebesaran, karena saya berhasil melakukan program pemberantasan pekat, judi, togel dan peredaran narkoba. Memang tugas seorang polisi menciptakan kamtibmas di tengah masyarakat,” jelasnya.

Terkait dengan pemberian gala tersebut, Sutanto mengucapkan terima kasih kepada LKAAM Kota Padang, termasuk Pemko Padang. ”Saya merasa terharu dan tersanjung atas pemberian gala ini yang sedianya merupakan amanah berat bagi diri saya untuk mempertanggungjawabkannya,” tukasnya.  Ketika wartawan menanya rencana Sutanto setelah pensiun sebagai perwira tertinggi di kepolisian, ia akan memilih untuk istirahat dulu. ”Mungkin saya akan belajar jadi wartawan,” ungkap Sutanto sembari berkelakar.

Ketua LKAAM Kota Padang Prof Zainudin Husein Dt Rajo Lenggang mengatakan pemberian gala kebesaran itu tidak ada terkait dengan unsur politik. ”Penganugerahan Sutanto tidak ada kaitannya dengan Pilkada. Tahun 2006, LKAAM telah berusaha mengukuhkan gelar tersebut. Tapi karena kesibukan Sutanto, pengukuhannya baru dapat dilakukan hari ini (kemarin, red). Sutanto secara tidak langsung telah menegakkan nilai-nilai Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah,” jelas Zainudin. (mg7/Padang Ekspres/JPNN)

PADANG - Lengser dari posisi Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) tak lantas membuat Sutanto redup. Keberhasilannya memberantas perjudian


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News