Beri Bantuan Korban Longsor Kota Semarang, Risma Sampaikan 2 Pesan Penting Ini
jpnn.com, SEMARANG - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismahari mengingatkan masyarakat untuk lebih mewaspadai cuaca ekstrem. Karena itu, Mensos Risma memberikan dua arahan penting untuk meminimalkan dampaknya.
Pertama, masyarakat harus siap siaga secara mandiri. Termasuk kepekaan dan kecepatan dalam merespons indikasi bencana.
Kedua, Risma mengimbau pemerintah daerah, termasuk Kota Semarang, agar memetakan daerah rawan bencana.
Dua hal itu dinilai penting untuk menyikapi global warming yang memicu cuaca ekstrem dan bencana.
"Sebelumnya, saya ke Kabupaten Pekalongan. Longsor terjadi di kawasan hutan lindung. Masyarakat yang bermukim di lokasi rawan bencana bisa melakukan mitigasi mandiri," kata Mensos saat meninjau lokasi bencana longsor di Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang (25/1).
Karena itu, Risma meminta masyarakat untuk tidak lengah. Mensos mengapresiasi langkah Pemkot Semarang yang telah memetakan wilayah bencana.
Dalam peninjauan itu, Kemensos menyerahkan santunan ahli waris satu korban meninggal Rp 15 juta serta masing-masing korban luka Rp 5 juta.
Kemensos telah mengirimkan bantuan logistik berupa tenda gulung 100 lembar, selimut 200 lembar, kasur 200 lembar, makanan Anak 240 paket, dan makanan siap saji 400 paket dengan nilai total Rp 168.982.400.
Kemensos mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem dan bencana alam
- 3 Perusahaan Tambang Dipanggil Polisi Buntut Banjir Bandang dan Longsor di Sukabumi
- Peksos Berperan Strategis Wujudkan Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial yang Profesional
- BPBD Minta Warga Manggarai Waspada Banjir dan Longsor
- Terjadi 60 Peristiwa Tanah Longsor di Ponorogo 2 Bulan Terakhir
- 4 Kecamatan di Makassar Rawan Bencana
- Banjir Pasuruan, Kemensos Kerahkan Puluhan Tagana