Beri Dampak Positif, BBM Satu Harga Harus Berlanjut
Ucapan Firmansyah memang sangat tepat. Masyarakat di daerah 3T kini bisa tersenyum dengan adanya program BBM Satu Harga.
Salah satunya ialah masyarakat di Desa Raekore, Sabu Barat, Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Warga bernama Alexander Rajariwu yang berprofesi sebagai petani mengaku sangat terbantu dengan adanya program BBM Satu Harga.
Menurut Alexander, penurunan harga BBM ternyata bisa meningkatkan hasil panen sebanyak enam kali lipat.
Awalnya, hasil panen maksimal hanya 500 kilogram, sekarang minimal tiga ton.
Peningkatan panen, kata Alexander, tidak lepas dari optimalnya penggunaan mesin traktor.
Sebelum ada BBM Satu Harga, petani harus berpikir dua kali ketika hendak memakai traktor. Saat ini para petani lebih leluasa.
Sebab, dulu harga BBM mencapai Rp 100 ribu-200 ribu per liter. Selain itu, petani harus menempuh jarak enam kilometer untuk mendapatkan BBM dengan jumlah yang sangat terbatas, yaitu 1,5 liter.
Pengamat ekonomi Universitas Mataram (Unram) M. Firmansyah menilai program BBM Satu Harga yang diterapkan di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) sangat bagus.
- Dukung Pertamina Eco Run Fest 2024, PertaLife Insurance Berikan Proteksi untuk Pelari
- Hasil Uji Lab Lemigas Menyatakan Kualitas Pertamax Memenuhi Spesifikasi Dirjen Migas
- Gandeng Investor, Pertamina Umumkan Pemenang Pertamuda Seed and Scale 2024
- Gelar Coastal Clean-Up, Pertamina Patra Niaga Regional JBB Kumpulkan 5,2 Ton Sampah Anorganik
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Sigap Atasi Kebocoran Pipa BBM di Cakung-Cilincing
- Pertamina Temukan Sumur MNK, Peneliti: Bagus, Ini Upaya untuk Tingkatkan Produksi