Beri Hak Pilih untuk Perempuan, Raja Abullah Dikenal Raja Pengubah
jpnn.com - WAFATNYA Raja Abdullah bin Abdul Aziz Al Saud memang menjadi perhatian dunia luas. Bagi masyarakat global, Abdullah dikenal sebagai raja pengubah. Ya, dia memang punya cita-cita untuk memodernkan Kerajaan Saudi agar lebih siap menghadapi tantangan masa depan.
”Abdullah menggenjot sektor produktif dengan membuka lapangan kerja yang menyedot banyak tenaga kerja terampil. Selain itu, beliau memperlonggar larangan terhadap perempuan,” terang media pemerintah, Jumat (23/1).
Untuk kali pertama, di bawah kepemimpinan Abdullah, perempuan bisa menjadi anggota dewan syura. Dewan syura terdiri atas para tokoh yang bertugas memberikan nasihat dan masukan terhadap raja dan pemerintah.
”Beliau juga berjanji memberikan hak pilih kepada kaum perempuan dalam pemilihan lokal tahun ini,” lapor Saudi Press Agency. Pada 2009 Abdullah menunjuk seorang perempuan sebagai wakil menteri dan mengizinkan dua atlet hawa mengikuti Olimpiade 2012.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemimpin monarki kerajaan ultrakonservatif itu wafat pada usia 90 tahun. Begitu Abdullah berpulang, Pangeran Salman bin Abdul Aziz Al Saud yang selama ini berstatus putra mahkota pun langsung naik takhta.
Dalam keterangan resmi kerajaan tertulis bahwa Abdullah mengembuskan napas terakhir pada pukul 01.00 dini hari kemarin. Kini Salman yang merupakan saudara tiri almarhumlah yang berada di puncak kekuasaan. (AP/AFP/hep/ami)
WAFATNYA Raja Abdullah bin Abdul Aziz Al Saud memang menjadi perhatian dunia luas. Bagi masyarakat global, Abdullah dikenal sebagai raja pengubah.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer