Beri Kuliah Umum di UIN Alauddin, Hasto Menggelorakan Pemikiran Geopolitik Soekarno

Beri Kuliah Umum di UIN Alauddin, Hasto Menggelorakan Pemikiran Geopolitik Soekarno
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto berbicara dalam kuliah umum bertema “Manifestasi Pemikiran Bung Karno tentang Agama dan Kebangsaan di Era Kekinian" di hadapan ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (7/3). Foto: Dokpri for JPNN.com.

Lebih lanjut Hasto mengatakan bahwa dengan spirit yang sama, maka para mahasiswa harus banyak membaca buku, maupun berdiskusi agar memiliki kepemimpinan intelektual serta meretas jalan migrasi terpendek bagi kemajuan.

Dengan menggelorakan semangat membaca, Hasto berharap mahasiswa dan anak muda Indonesia saat ini akan punya daya imajinasi tentang apa yang harus mereka lakukan di 20 tahun hingga 45 tahun ke depan.

Dari tradisi intelektual itu, kata Hasto berharap mahasiswa banyak belajar sejarah nusantara dan kemudian melihat korelasinya dengan dunia, lalu dipadukan dengan membaca kondisi masyarakat Indonesia untuk kemudian merancang cita-cita bagi masa depan.

“Jika sebagai mahasiswa anda tidak punya cita-cita masa depan, artinya anda kurang membaca. Saya berharap membaca buku, diskusi dan mengontemplasikannya dalam problem rakyat Indonesia, juga menjadi tradisi seluruh mahasiswa di UIN Alauddin,” ungkap Hasto.

Dia pun mengajak para mahasiswa untuk mempelajari para pendiri bangsa ini.

“Jadi, saudara sekalian, pelajari pendiri bangsa kita, dan kalau mau jadi pemimpin 15 tahun yang akan datang atau 30 tahun akan datang mulailah dari sekarang. Menjadi pemimpin dalam seluruh aspek kehidupan karena tidak ada bangsa besar tanpa kekuatan moral atas dasar nilai-nilai agama, spritualitas, nasionalisme dan patriotisme yang menjadi daya gerak suatu bangsa,” papar Hasto.

Dia menambahkan bahwa kampus menjadi sumber kaderisasi kepemimpinan nasional Indonesia.

Hasto menegaskan tidak ada pemimpin lahir tanpa dunia kampus.

Hasto memberi kuliah umum di UIN Alauddin, Makassar, Sulsel. Dia terus menggelorakan pemikiran geopolitik Soekarno atau Bung Karno.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News