Beri Kuliah Umum di USK, Hasto: Perguruan Tinggi Harus jadi Infrastruktur Kemajuan Bangsa
Oleh sebab itu, dia berharap perlu ada keterlibatan universitas menggaungkan kembali spirit pembumian Pancasila agar Indonesia bisa berdiri dengan kaki sendiri, setidaknya di bidang pangan, energi, pertahanan dan keuangan.
Dia pun lantas mengingatkan kembali pesan dari Presiden Soekarno bahwa universitas menjadi city of intellect.
"Perguruan tinggi harus menjadi infrastruktur kemajuan bangsa Indonesia. Enggak akan Indonesia maju tanpa perguruan tingginya maju, jangan dibalik," tutur Hasto.
Sementara itu, Rokhmin Dahuri yang turut hadir menjadi pemateri mengingatkan bahwa kunci kemajuan bangsa ada di perguruan tinggi.
Menurut dia, fakta menunjukkan bahwa hampir semua pemimpin baik itu presiden, gubernur, menteri sampai bupati/wali kota adalah ‘anak kandung’ perguruan tinggi.
“Kalau kita ingin memajukan dan memakmurkan bangsa ini, maka start-nya harus memperbaiki dan menjadikan kampus kita menjadi world class university," ucap mantan menteri kelautan dan perikanan itu.
Pria asal Cirebon ini mengatakan maka ada tiga kunci untuk maju dalam hidup di era highly interconnected. Yakni, daya saing, pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas harus inklusif serta dinikmati seluruh rakyat Indonesia, serta harus sustainable.
Menurut Rokhmin, kalau ketiga ini dicapai maka tahun 2045 nanti Indonesia menjadi salah satu kekuataan ekonomi terbesar di dunia.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto merasa terhormat hadir di Universitas Syiah Kuala (USK), Banda Aceh, Aceh, Minggu (27/2).
- Hasto Mendengar Informasi Bakal Dijadikan Tersangka di Kasus Absurd
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Survei Polling Institute: PDI-P Berpotensi Keok di Jabar XI
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Calon PDIP Kalah di SMS, Yoshua: Efek Maruarar Sirait Pindah ke Gerindra