Beri Layanan Seharga Semangkuk Bakso

Beri Layanan Seharga Semangkuk Bakso
Beri Layanan Seharga Semangkuk Bakso

Namun, seiring berjalannya waktu, klinik itu kemudian mengubah wajah dan status menjadi rumah sakit. Masyarakat pun kemudian mengenalnya dengan sebutan RSYB. Meski secara ukuran fisik kecil, manfaat RSYB banyak dirasakan masyarakat Banyuwangi dan sekitarnya. Sebab, RS swasta tersebut terus mencari inovasi dan terobosan sehingga bisa memberikan pelayanan kesehatan yang murah serta berkualitas. Salah satunya, produk layanan kesehatan yang diberi nama Yasmin-Lakers Up.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan itu, masyarakat tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Cukup dengan Rp 5.000, pasien sudah bisa mendapatkan layanan rumah sakit mulai rawat inap dan pengobatan lainnya di RSYB. Inovasi itulah yang kemudian mengantar rumah sakit tersebut mewakili Indonesia dalam ajang Asian Hospital Management Award 2010 di Seoul, Korea Selatan.

Sebelumnya, selama dua tahun berturut-turut pada 2008 dan 2009, RSYB menahbiskan diri sebagai RS terbaik di level nasional. Pada 2008 dalam ajang Persi (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) Award 2008, RSYB meraih juara ketiga bidang human resources development project (HRD). Metode pemberian remunerasi pegawai melalui parameter senyum menjadi awal inovasi rumah sakit tersebut.

Lalu, pada 2009, RSYB menelurkan inovasi anyar lagi. Kali ini di bidang marketing, customer service, dan public relation. Berkat inovasi itu, RSYB terpilih menjadi yang terbaik dalam Persi Award 2009 dan berhak mewakili Indonesia dalam kompetisi inovasi RS tingkat Asia tahun ini.

 Prestasi membanggakan ditorehkan Rumah Sakit Yasmin Banyuwangi (RSYB) dalam ajang Asian Hospital Management Award 2010 di Seoul, Korea Selatan,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News