Beri Penghargaan untuk Polisi Korban Bom di Surabaya
Machfud menjelaskan, Junaedi dan Hadi mendapat penghargaan dari Kapolri.
Pangkat mereka dinaikkan satu tingkat. Mereka resmi menjadi perwira dengan pangkat ipda.
"Telegramnya sudah turun," ungkapnya.
Di bagian lain, Wakapolrestabes Surabaya AKBP Pratomo Satriawan bersama sejumlah pejabat utama polrestabes menjenguk empat personelnya yang sedang dirawat di ruang teratai.
Personel pertama yang mereka kunjungi adalah Bripda Ahmad Muaffan. Dia mengalami luka di beberapa bagian tubuh. Mulai kepala belakang hingga bagian kaki.
Muaffan masih tergolek lemas. Para pejabat teras tersebut berbincang dengan lirih. Raut wajah polisi asal Blitar itu masih menunjukkan kesakitan.
Berdasar informasi, Muaffan sempat muntah darah di lokasi kejadian. Beberapa bagian tubuhnya terkena pecahan bom.
Setelah dia dievakuasi, tindakan medis harus dilakukan untuk mengambil pecahan bom yang masih bersarang di tubuhnya.
Sejumlah personel polisi terduga akibat serangan bom bunuh diri di gereja di Surabaya.
- Anak Polisi Korban Bom Surabaya Diterima Sebagai Bintara Polri
- Densus 88 Beber Fakta 3 Terduga Teroris yang Ditangkap NTB, Ternyata
- Korban Bom Surabaya itu Tetap Jaga Gereja Meski Alami Cacat Fisik
- Rumah Dita, Pelaku Bom Surabaya Terbengkelai, Tak Ada Keluarga yang Rawat
- Densus 88 Antiteror Sudah Sikat 242 TerdugaTeroris
- Terduga Teroris di Sleman Terkait dengan Bom Gereja Surabaya