Beri Semangat agar Indonesia Berani Bermimpi
Senin, 07 Desember 2009 – 01:25 WIB
Freedom Faithnet Global memecahkan rekor dunia menyalakan lampion. Merengkuh rekor itu tak mudah. Mereka harus memutar otak untuk memenuhi syarat yang diajukan lembaga rekor dunia itu. Bagaimana cerita keberhasilan mereka?
Laporan AGUNG PUTU I, Jakarta
SABTU (5/12) malam lalu, lokasi dome di Pantai Karnaval, Ancol, penuh sesak oleh manusia. Tribun penonton dan lantai utama depan panggung dipadati para anggota Freedom Faithnet Global (FFG), sebuah komunitas yang fokus pada pengembangan diri serta selalu mengajarkan berpikir optimistis dan positif.
Laporan AGUNG PUTU I, Jakarta
SABTU (5/12) malam lalu, lokasi dome di Pantai Karnaval, Ancol, penuh sesak oleh manusia. Tribun penonton dan lantai utama depan panggung dipadati para anggota Freedom Faithnet Global (FFG), sebuah komunitas yang fokus pada pengembangan diri serta selalu mengajarkan berpikir optimistis dan positif.
Para anggota datang dari 35 negara dengan berbagai latar belakang. Ada yang hanya ibu rumahtangga, pengusaha, hingga politisi. Mantan Menteri BUMN Sugiharto ikut datang sebagai anggota. "Kami tidak membatasi keanggotaan dari kalangan tertentu," kata co-founder FFG, Onggy Hianata, saat ditemui di sela-sela acara.
Sekitar pukul 22.00 WIB, sejumlah panitia membawa masuk kotak besar berisi lampion. Lampion itu terbuat dari kertas tipis, setipis kertas layang-layang. Lampion yang dilipat itu diletakkan dalam bungkusan plastik bening. "Kami datangkan 10 ribu lampion langsung dari Tiongkok," kata Koordinator Humas, Yamal Hasmanan.
Lampion pun dibagikan kepada 7.000 anggota. Setiap anggota kebagian satu hingga dua lampion. Oleh mereka, lampion-lampion itu kemudian ditulisi harapan dan keinginan. Ada yang ingin kesehatan, kekayaan, ada juga yang berharap proyeknya lancar.
Freedom Faithnet Global memecahkan rekor dunia menyalakan lampion. Merengkuh rekor itu tak mudah. Mereka harus memutar otak untuk memenuhi syarat
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala